Masa Pro-Kontra Bupati Pegunungan Bintang Bentrok, Seorang Brimob Jadi Korban Mata Terkena Panah

0

Bintang, Teritorial.Com – Bentrok antar dua kelompok massa di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa 2 Oktober, mengakibatkan dua polisi terluka akibat kena busur panah serta belasan warga luka-luka. Sejumlah rumah warga dan toko juga dibakar.

Juru Bicara Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan bentrokan membuat warga dan anggota polisi yang berupaya melerai terluka. “Ada dua anggota kami yang terkena panah di bagian mata, delapan warga luka-luka, serta lima rumah dan lima toko terbakar,” ujar Ahmad Kamal. Menurut Kamal, bentrok massa antarkedua kubu dipicu masalah mosi tidak percaya kepada Bupati Pengunungan Bintang, Papua, Constant Otemka oleh ribuan warga.

Pendukung Bupati dimotori Andi Balyo, sedangkan pendukung anti-Bupati, Yance Tapyor. Bentrokan diawali ketika massa pendukung Yance Tapyor menunggu anggota DPRD setempat di bandara sepulang dari Jakarta membawa hasil putusan Mahkamah Agung (MA), terkait dengan hasil sidang Paripurna DPRD Pengunungan Bintang yang diuji materi di MA, tentang penonaktifan Bupati Pengunungan Bintang, Costant Otemka.

Lantas ribuan massa kontra Bupati Pegunungan Bintang dipimpin oleh Yance Tapyor menuju Bandara Oksibil untuk menjemput rombongan anggota DPRD tersebut. Tapi ketika pesawat Trigana Air tiba rombongan anggota DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang yang akan dijemput tidak ikut dalam penerbangan, mengakibatkan massa tidak memperbolehkan penumpang pesawat turun.

“Kelompok massa pro Bupati Pegunungan Bintang berjumlah sekitar 500 orang dipimpin Andi Balyo melakukan penyerangan dengan panah terhadap kelompok massa kontra Bupati yang sedang berkumpul di Jalan Pasar Mabilabol. Kemudian dibalas kelompok massa kontra Bupati menggunakan kayu dan batu,” ungkapnya.
Anggota Sat Brimob BKO Polres Pegunungan Bintang tiba di TKP guna melakukan pengamanan.

Personel Polres Pegunungan Bintang dan personel Brimob BKO Polres memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan bentrok antarkedua kelompok massa. Upaya itu tidak digubris, malah massa balik menyerang anggota Polri, mengakibatkan dua anggota Polri mengalami luka berat yakni AKP Amon Rumayari (Kasat Lantas Polres Pegunungan Bintang) mengalami luka panah di bagian paha kanan dan anggota Brimob Brigpol Dolfis Wambonggo mengalami luka panah di bagian mata sebelah kanan,” Kamal menjelaskan.

Kamal mengatakan, sampai sore kondisi di Oksibil masih mencekam, ratusan warga mengungsi ke gereja dan kantor Koramil setempat. “Sementara korban yang mengalami luka panah sudah dievakuasi ke RSUD Oksibil untuk mendapat perawatan,” kata Kamal. Video saat anak panah mengenai mata Brimob tersebut beredar di media massa dan di upload oleh akun instagram pribadi Brigjen Pol Krishna Murti @krishnamurti_bd91.

“seorang petugas yang mengamankan konflik terkena busur panah pada matanya. Dari video yang diunggahnya, petugas tersebut tampak tegar menjalankan tugas meski busur panah menancap pada mata kanannya. Krishna Murti mengapresiasi ketegaran petugas tersebut. “Masya Allah.. Mata kena panah saat mengamankan konflik. Dia masih tegar.. KAMU HEBAT NAK..!! KAMI BANGGA.. Pasti sebagian dari kalian berkata: sudah resiko..,” tulis Krishna Murti pada keterangan video.

Share.

Comments are closed.