Monumen Pesawat R-28 Resmi Berdiri di Taman Halim

0

Jakarta, Teritorial.Com – Taman Halim, yang terletak di kawasan Lanud Halim Perdana Kusuma kini berdiri sebuah Monumen Pesawat R-28 yang berada di lingkungan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (8/1/2019). Peresmian Taman Halim merupakan wujud realisasi dari tata letak ruang dikawasan area Lanud Halm Perdanakusma dan sekitarnya.

Tepat di tengah Taman Halim Pesawat R-28 yang baru saja diresmikan sebagai sebuah monumen merupakan pesawat milik TNI AU yang memang tidak diperdayakan dan dijadikan sebagai monumen pesawat terbang yang nantinya bermanfaat untuk tujuan edukasi kepada masyarakat publik. Adapun Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi oleh KSAU rsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., S.Sos., M.M. berpesan agar monumen tersebut digunakan dengan sebaik-baiknya.

“Pembangunan Taman Halim mempunyai dua makna, yaitu selain sebagai sarana rekreasi keluarga dan edukatif, juga untuk keindahan karena banyak tamu VVIP Presiden dan Wakil Presiden serta para Menteri yang hampir setiap minggu melewati di depan Taman Halim ini. Sebelum dibangun Taman Halim, lokasi tersebut adalah komplek perumahan dan sudah direlokasikan ke komplek yang ada di dekat Pure Halim Perdanakusuma,” ungkapnya.

Selanjutnya Panglima TNI mengatakan bahwa di Lanud Halim ada beberapa monumen atau situs yang harus dipertahankan dan dijaga. Pertama, Tugu Sayap Sebelah yang dibangun tahun 1955 ketika peralihan nama dari Lanud Cililitan menjadi Lanud Halim Halim Perdanakusuma. Kedua adalah situs Djalaluddin Tantu dibangun di depan Hanggar Skadron 31, dan kemudian Djalaluddin Tantu diabadikan menjadi nama bandara di Gorontalo.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga meresmikan Monumen Pesawat R-28 yang pernah menjadi kekuatan Skadron VVIP yang berada di Skadron 17. “Monumen ini mengingatkan sejarah bahwa di Halim ini ada satu Skadron VVIP yang sangat dibanggakan,” ucapnya. “Saat itu Indonesia memiliki satu pesawat angkutan VVIP (Dolok Martimbang) yaitu pesawat Avia yang pernah digunakan Presiden Soekarno. Selanjutnya Indonesia mendapatkan tambahan tiga pesawat Cesar yang diberi nama Pancasila, Sapta Marga dan Irian Jaya,” jelasnya.

Panglima TNI mengatakan bahwa taman yang ada agar tetap dirawat dan dijaga sebagai sarana rekreasi yang bisa dimanfaatkan untuk tempat bersosialisasi. Sedangkan situs dan monumen sebagai sarana edukasi bagi generasi penerus dan siswa yang ingin mengetahui bagaimana proses sejarah Lanud Halim Perdanakusuma.

Share.

Comments are closed.