Dibuka Awal Tahun, Rupiah Menguat Rp14.465/USD

0

Jakarta, Teritorial.Com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka tampil perkasa untuk mengawali perdagangan 2019, Rabu (2/1/2019) untuk menjadi sinyal positif dalam lembaran tahun baru.  Penguatan kurs rupiah mengiringi lonjakan Yen yang menekan dolar pada sesi pagi perdagangan hari ini.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka menguat menjadi Rp14.465/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dibandingkan posisi perdagangan akhir tahun 2018 di level Rp14.481/USD. Berdasarkan data  dari Limas, rupiah juga lebih tinggi ke posisi Rp14.465/USD. Rupiah menunjukkan perlawanan di awal tahun baru untuk menjadi sinyal positif agar terus di zona hijau usai sebelumnya parkir di level Rp14.587/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi juga membaik Rp14.475/USD dengan pergerakan harian Rp14.375 hingga Rp14.475/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal berbaliknya rupiah, meski tidak terlalu besar setelah menutup 2018 di posisi Rp14.563/USD. Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melompat ke level Rp14.446/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.568/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.439-Rp14.488/USD.

Sementara itu seperti dilansir Reuters, Dolar melemah terhadap Yen Jepang pada perdagangan Rabu dengan kecenderungan para pelaku pasar sedikit hati-hati dalam sesi perdagangan pertama tahun baru. Kondisi ini di tengah kekhawatiran yang lebih luas tentang pertumbuhan ekonomi global, penutupan pemerintah AS dan lambatnya kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Mata uang safe-haven Yen tercatat naik 0,1% terhadap dolar AS menjadi 109,60 di awal perdagangan Asia. Volume perdagangan tetap ringan karena pasar global dibuka kembali setelah hari libur umum Tahun Baru. Sedangkan pasar saham patokan Jepang yakni indeks Nikkei masih ditutup pada hari Rabu.

Yen telah menguat selama tiga minggu berturut-turut karena sentimen risiko mengguncang pasar keuangan. Namun, para pelaku pasar tetap khawatir tentang prospek investasi yang lebih luas, harapan baru untuk penyelesaian sengketa perdagangan AS-China telah memberikan beberapa alasan untuk optimisme.

Pada hari Minggu, Presiden AS Donald Trump mengindikasikan bahwa ada kemajuan yang telah dibuat menuju penyelesaian potensial dari ketegangan perdagangan yang telah mengganggu pasar saham selama tahun 2018. Tercatat pada bulan Desember, greenback melemah sekitar 3,8% versus Yen. Pada hari Rabu, indeks dolar sedikit lebih rendah dari penutupan Senin, menjadi 96,08.

Share.

Comments are closed.