FTP UGM – FOI Jalin Kerja Sama Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Teknologi Pangan

0

Yogyakarta, Teritorial.Com – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Foodbank of Indonesia (FOI) melalui program Sayap Dari Ibu (Sadari) menginisiasi kerja sama untuk melakukan pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi pangan di Desa Pucungsari sebagai “pilot project”.

“Sadari merupakan suatu gerakan edukasi dan aksi untuk membuka akses pangan yang layak terutama bagi anak-anak,” kata pendiri FOI Hendro Utomo pada penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara FTP UGM dengan FOI di Yogyakarta, Jumat (26/4), seperti dikutip kantor berita Antara

Gerakan Sadari ini didukung upaya pemberdayaan ekonomi rumahan masyarakat desa dan pertanian. Upaya ini dilakukan guna mendorong kemajuan teknologi berbasis pangan lokal dengan menggerakkan kaum perempuan sebagai penjaga ketahanan pangan keluarga

Seperti yang dikutip Antara, Hendro juga menjelaskan bahwa gerakan bersama untuk membuka akses pangan yang layak ini bertujuan meningkatakan gizi anak sebagai masa depan negara kita. Gerakan ini membutuhkan kerja sama antara berbagai pihak, baik dari pemerintah, lembaga masyarakat, dunia usaha, media, maupun akademisi.

Melalui kerja sama ini diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, dimana hal tersebut juga sejalan dengan hak-hak perlindungan anak dan amanah UUD 1945.

“Mari kita dukung terus upaya untuk membuka akses pangan yang semakin luas dan semakin baik bagi seluruh masyarakat demi terwujudnya keadilan pangan Indonesia, “ kata Hendro.

Selanjutnya, Dekan FTP UGM Prof Eni Harmayani mengatakan gaya hidup modern saat ini juga ikut mengubah perilaku makan masyarakat Indonesia. Makanan cepat saji yang tinggi kadar gula, terkadang mengandung bahan pengawet dan tinggi lemak justru menjadi jenis makanan yang populer. Bahkan, di kalangan masyarakat kurang mampu.

“Kreativitas olahan pangan lokal dipertarukan bila hal ini terus dibiarkan. Padahal, seperti kita semua tahu, Indonesia dikenal dengan keanekaragaman hayati berupa pangan lokal yang melimpah dan bernilai gizi tinggi,” katanya.

Eni beranggapan bahwa Indonesia seharusnya mampu mencukupi gizi anak-anak Indonesia dengan kekayaan pangan lokal yang melimpah. Strategi utama yang dapat dilakukan untuk mencegah serta mengatasi kondisi kelaparan dan kurang gizi yakni dengan memanfaatkan bahan makanan lokal dan segar.

Lebih lanjut Eni mengatakan bahwa kekayaan bahan pangan lokal yang dimiliki oleh Indonesia belum dikembangkan secara optimal, dimana sebenarnya terdapat banyak bahan pangan lokal yang tinggi kandungan gizinya dan saat ini juga menjadi tren pangan dunia.

Share.

Comments are closed.