Kasus Robertus Robet, Suryo Prabowo Terusik Ada Pihak yang Melecehkan TNI

0

Jakarta,Teritorial.Com – Mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo berkomentar diplomatis terkait kasus Robertus Robet yang melantunkan yel-yel bernada mengolok-olok TNI pada aksi kamisan beberapa waktu lalu.

Yel-yel tersebut berbunyi ‘Angkatan Bersenjata Rapublik Indonesia tidak berguna, bubarkan saja, diganti Menwa, kalau perlu diganti Pramuka. Naik bus kota, nggak pernah bayar, apalagi makan di warung Tegal.’

Robet melantunkan nyanyian tersebut sampai di situ saja dan tidak melanjutkannya lantaran dianggapnya terlalu sensitif. Atas tindakan arogannya itu, Robet diciduk Kepolisian menggunakan Pasal Ujaran Kebencian.

Lebih lanjut Robet mengklarifikasi bahwa dirinya tidak bermaksud mengolok-olok TNI. Yel-yel tersebut merupakan nyanyian yang dilantunkan para aktivis pada peristiwa gerakan massa tahun 1998 silam.

Yel-yel zaman dahulu yang kembali dilantunkan Robet menuai polemik. Walhasil, dirinya terpaksa harus berurusan dengan Kepolisian. Dan sebagian kalangan menilai penangkapan Robet merupakan tindakan pembungkaman kebebasan berekspresi.

“Sampai sekarang saya masih hidup karena pengorbanan para prajurit TNI yang gugur dan luka saat bertugas bersama saya, menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” ujar dia.

“Oleh karenanya itu, jangan salahkan saya jika saya terlalu mencintai prajurit TNI/ABRI, baik yang masih aktif atau yang telah pensiun yang masih hidup, dan apalagi yang telah gugur,” sambungnya.

Suryo Prabowo menambahkan, dirinya merasa terusik bila ada pihak-pihak yang berupaya melecehkan TNI. “Dan tolong dimaklumi jika saya terusik ketika ada yang melecehkan TNI/ABRI,” pungkasnya.

Share.

Comments are closed.