Menhan Prabowo: Kapabilitas Pertahanan Indonesia Menjawab Dinamika Ancaman

0

Jakarta, Teritorial.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri rapat yang digelar oleh Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen,Jakarta, Senin (11/11).

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyebut dirinya menginginkan agar Indonesia memiliki kapabilitas pertahanan yang memadai karena Indonesia merupakan negara yang sangat luas dan selalu menjadi incaran bangsa lain.

“Kita ingin damai, kita tidak mau ganggu orang lain tapi kita juga harus kuat untuk menjaga diri kita sendiri. Saya kira itu mindset-nya pemikirannya,” kata Prabowo.

Selanjutnya, Menhan juga menyinggung perihal hak dan kewajiban masyarakat Indonesia untuk membela negara. Hal tersebut menjadi salah satu fokus gelar pertahanan negara Indonesia di masa mendatang untuk tetap menjaga wilayah NKRI terbebas dari segala bentuk ancaman.

“Saya yakin, bahwa Indonesia tidak akan mungkin diduduki oleh bangsa lain, karena seluruh rakyat akan menjadi komponen pertahanan Indonesia”, tegas Prabowo.

Indonesia memiliki komponen utama TNI, dimana komponen utama tersebut juga harus diiringi dengan pembangunan komponen cadangan yang nyata dan operasional. Kemudian disusul dengan menyiapkan komponen pendukung.

“Komponen utama TNI, dan sekarang kita harus membangun komponen cadangan yang nyata, real, yang operasional dan kita harus menyiapkan komponen-komponen pendukung dari semua sektor masyarakat Indonesia. Sektor petani, sektor nelayan, swasta, atau akademis menjadi komponen pendukung pertahanan negara kita,” ujar Prabowo.

Rapat tersebut juga membahas rencana kerja Kemhan Tahun 2020 beserta dukungan anggarannya, serta pembahasan isu-isu aktual. Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafidz menyebut Komisi I ingin mendengarkan program dari Kemhan dalam mengimplementasikan visi Presiden Joko Widodo (Jokowo) terkait industri pertahanan nasional.

“Tentunya kami ingin dengarkan bagaimana beliau mentransformasikan visi misi presiden untuk memodernisasi alutsista kemudian kita tahu dalam ratas, Presiden juga menyatakan keberpihakan pada industri pertahanan nasional,” ujar Meutya, seperti dikutip Kompas.com.

Share.

Comments are closed.