Telisik Kecanggihan Drone CH-4 Rainbow yang Masuk Dalam Rensta TNI Tahap II

0

Surabaya, Teritorial.Com – Drone CH-4 Rainbow yang dimiliki TNI Angkatan Udara adalah pesawat tempur tak berawak (UCAV) asal Cina. Drone tempur ini disebut-sebut meniru UCAV Amerika Serikat, MQ-9 Reaper. Keduanya sama-sama untuk melakukan serangan yang dipandu dan dirancang untuk menuju target dengan waktu tempuh sampai berjam-jam, bahkan CH-4 bisa menjalankan misi 14 jam.

Drone UAV CH4 merupakan salah satu alat utama sistem senjata (alutsista) yang dikerahkan oleh TNI AU dalam latihan gabungan TNI “Dharma Yudha 2019”. Drone tersebut memiliki keistimewaan, karena berfungsi tidak hanya sebagai alat pengawasan dan pengintaian, namun juga mampu melaksanakan serangan melalui penembakan maupun pengeboman.

Eksterior kedua pesawat ini dikatakan sangat mirip dari ujung sampai ekor, posisi tiga roda permanen, sampai sayap, demikian dilansir laman Militaryfactory. CH-4 adalah bagian dari rangkaian produk UAV seri Rainbow, yang mencakup CH-1, CH-2 dan CH-3. CH-4 saat ini dipasarkan dalam dua bentuk berbeda: “CH-4A” yang akan digunakan terutama untuk pengintaian dan “CH-4B” dilengkapi senjata untuk pengintaian dan serangan umum.

Seperti dalam desain Reaper, CH-4 mengandalkan badan pesawat ramping yang berisi peralatan optik, avionik, bahan bakar, dan mesin, yang menggerakkan baling-baling tiga bilah di bagian belakang badan pesawat. Pada moncong, diletakkan sensor dengan Infra-Red dan pengintai laser. Drone ini bisa mengangkut dua rudal terpandu antitank serta bom hingga 349 kg. Ada 4 sampai 6 tempat untuk menggantung bom dan rudal.

Sejumlah negara telah menggunakan CH-4, termasuk Mesir, Irak dan Arab Saudi. Militer Irak menggunakan CH-4 untuk melawan pasukan ISIS sementara Saudi telah mengerahkan beberapa armada mereka melawan pemberontak Houthi dalam perang yang sedang berlangsung. CASC sedang dalam pembicaraan dengan Kerajaan Saudi untuk mengatur produksi lokal beberapa ratus CH-4 drone untuk negara kaya minyak itu.

Dilansir dari tempo.co, Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, TNI AU akan memperkuat dua skuadron dengan 6 pesawat drone CH-4 ini. Dalam latihan gabungan TNI “Dharma Yudha 2019” di Pusat Latihan Tempur Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis, 12 September 2019, drone CH-4 melakukan aksi pengeboman yang dikendalikan dari Surabaya.

Panglima TNI mengatakan drone UAV CH4 dapat terbang dengan durasi hingga 12 jam, disertai kemampuan radius jangkauan hingga 1.000 kilometer apabila diintegrasikan dengan satelit BLOS (beyond line of sight). Hadi menyebut bahwa drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II. Rencananya TNI akan mendatangkan enam pesawat serupa untuk menambah kekuatan pada dua skuadron.

Share.

Comments are closed.