Rekaman Suara Sri Mulyani Ajak Pose Satu Jari Beredar, Bawaslu: Potensi Melanggar Hukum

0

Jakarta, Teritorial.Com – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan melaporkan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke Bawaslu.

Pelaporan ini terkait pose satu jari saat penutupan IMF-World Bank. “Kami akan laporkan ke Bawaslu apa yang dilakukan Pak Luhut dan Sri Mulyani agar menjadi pelajaran bagi menteri dan pejabat lainnya,” ujar Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).

Menanggapi pernytaan Ahmad Riza Patria Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar menyebut, tindakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengacungkan salam satu jari dalam acara pertemuan IMF-World Bank berpotensi melanggar Undang-Undang Pemilu.

Pasalnya, hal itu bisa dinilai sebagai tindakan pejabat negara yang menguntungkan salah satu pasangan calon dalam Pilpres 2019. Hal itu diatur dalam Pasal 282 dan 283 Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. “Ya itu mungkin bisa dugaan pelanggaran Pasal 282 sama Pasal 283. 282 yang tindakan pejabat negara yang menguntungkan salah satu paslon,” kata Fritz saat dikonfirmasi, Rabu (18/10/2018).

Selain itu, siaran langsung resmi penutupan pertemuan internasional World Bank-IMF 2018 juga secara jelas terekam ucapan Sri Mulyani kepada Managing Director IMF, Christine Lagarde dengan mengatakan “Two Is Prabowo, One is Jokowi” ujar Sirmulyani sambil tertawa riang. Namun setelah melihat ke arah Christine Lagarde, Luhut seketika mengganti pose jarinya dengan satu jari.

Melihat hal tersebut, tiba-tiba saja Luhut Binsar Pandjaitan membisikkan Christine Lagarde untuk meminta mengikuti posenya. Melihat Luhut Binsar Pandjaitan yang memberitahu Christine Lagarde, Sri Mulyani lantas tertawa. Christine Lagarde dan Kim lantas menuruti apa yang dikatakan Luhut Binsar Pandjaitan. Yakni dengan segera mengganti pose dua jarinya menjadi pose satu jari. Suasana di ruangan itu pun seketika menjadi heboh.

Namun ketika diminta klarifikasi langsung, Luhut B Pandjaitan mengelak bahwa hal tersebut terkait kampanye. Menkomaritim tersebut malah mengatakan satu itu simbol victory yang artinya kemenangan buat Indonesia. “Yah kan satu itu victory of Indonesia”. Pernyataan Luhut tersebut tentunya berebeda dengan gaya Sri Mulyani enggan berkomentar soal pose satu jari yang dilakukan bersama dengan Managing Director IMF Christine Lagarde serta Presiden Bank Dunia Jim Yom Kim.

Menteri Keuangan cuma mesam-mesem saat disodori pertanyaan soal tudingan membawa-bawa urusan politik Pilpres ke pertemuan Annual Meeting IMF di Nusa Dua, Bali, pekan lalu. Video yang mengabadikan momen koreksi jari oleh Sri Mulyani menjadi viral dan menuai polemik. Apalagi, dalam video yang disiarkan di program Kabar Petang TvOne, permintaan Sri Mulyani agar pose Christine Lagaede dan Jim Yong Kim terdengar jelas disebabkan microfon yang masih menyala.

Share.

Comments are closed.