Yogyakarta, Teritorial.com – Sebagai wujud upaya menuju target 30 % Rencana Strategis Kementerian Pertahanan RI Minimum Essential Force (MEF) TNI Tahap II (2015-2019), Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja saat melakukan kunjungan kerja di Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Kamis (21/12). kunjungan kerja tersebut dilakukan dalam rangka pengecekan fisik pengendalian program dan anggaran Kemhan di Akademi Angkatan Udara Tahun 2017.
Marsdya TNI Hadiyan menegaskan program-program tersebut antara lain pengadaan Alins/Alongins dan pengadaan Virtual Maintenance Training Engine And Aircraft System, software, dan hardware. Kemudian, pekerjaan pembangunan dan renovasi Sarpras Pendidikan AAU untuk Conseil International and Sport Military (CISM).
Pada kesempatan tersebut, Perwira Tinggi TNI yang juga merupakan lulusan AAU Tahun 1983 tersebut, mengingatkan pentingnya mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan tepat. Hadiyan menegaskan, setiap pekerjaan harus bisa tepat sasaran, kualitas, waktu, dan tepat administrasi. “Saya minta pekerjaan itu dapat berjalan sesuai dengan waktu dan anggaran yang dikeluarkan. Jika memang ada masalah harus dicari solusi bersama-sama. Saya tidak mau ada keluhan dari pimpinan,” kata Hadiyan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/12).
Hadiyan menekankan agar ketepatan tersebut harus bisa dapat diwujudkan. Dirinya juga menekankan harus ada sinergitas dengan mitra dan penyedia jasa dalam penyelesaian program-program Kementerian Pertahahan di AAU 2017. Selain itu, Hadiyan juga menyinggung terkait pentingnya ketepatan administrasi dalam penyelesaian sejumlah program-program tersebut.
Semua yang berhubungan dengan urusan administrasi harus jelas dan lengkap. “Saya ingatkan harus dilengkapi administrasinya agar tidak menjadi temuan di BPK dan tim pengawas di kemudian hari. Semua urusan administrasi harus tuntas,” ujarnya. Turut hadir pada kesempatan itu adalah mitra dan penyedia jasa program tersebut, yakni PT Luxury Mahatunggal Indonesia dan PT Manggung Polah Raya. (SON)