Wahington, Teritorial.Com – Presiden Donald Trump menunda parade militer yang seyogyanya akan di Washington DC pada 10 November 2018 dengan alasan biaya terlalu mahal. Padahal Trump sendiri yang memerintahkan penyelenggaraan acara seperti itu, setelah terkesima dengan kemegahan perayaan Hari Bastille di Paris , Prancis pada 17 Juli 2017.
Berbagai laporan menyebutkan perkiraan biaya parade Hari Veteran telah melonjak melebihi US$90 juta. Jauh di atas rencana sebelumnya yakni antara US$ 10 juta – US$ 30 juta. Kini kami menyepakati untuk mencari peluang pada tahun 2019, ujar Jubir Kementerian Pertahanan Kolonel Rob Manning.
Dia menyatakan, parade itu rencananya untuk menghormati para veteran milter dan sejalan dengan peringatan seratus tahun Perang Dunia I. Tanggal penyelenggaraan ditargetkan 10 November 2018. Selain berbagai jenis alutsista, parade juga menyertakan pertunjukkan kemampuan kekuatan udara.
Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada kantor berita AFP, Kamis lalu (16 Agustus 2018) anggaran parade membengkak melebihi US$92 juta, kendati data paling akhir belum diperoleh. Trump sendiri yang menginginkan parade militer setelah terkesima dengan parade Hari Bastille. Ketika itu Trump disambut dengan megah oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Juli 2017.
Media AS dengan cepat mengangkat berita biaya tinggi karena akan bertentangan dengan keprihatinan Presiden AS terkait pelaksanaan latihan militer bersama dengan Korea Selatan yang memakan biaya sekitar US$ 14 juta. Kita akan hentikan permainan perang-perangan. Hal itu akan menghembat sejumlah besar uang, ujar Trump setelah bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura, Juni lalu.
AS biasanya menyelenggarakan parade militer untuk menandai berakhirnya konflik, seperti pada 1991 ketika Presiden George H.W.Bush mengadakan Parade Kemenangan Nasional di Washington DC untuk merayakan berakhirnya Perang Teluk pertama.