Jayapura, Teritorial.Com – Menerjang segala bentuk hambatan alam, Tim Ekspedisi Papua Terang yang juga beranggotakan mahasiswa-mahasiswi sukarela berhasil melakukan survei terhadap 419 desa di pelosok-pelosok Papua. Tim yang didukung TNI Angkatan Darat dan Lapan ini bekerja sejak akhir Juli 2018 lalu.
Sejak dahulu medan terjal di Papua merupakan salah satu kesulitan dalam memberikan arus pelayanan penerangan listrik ke desa-desa yang begitu jauh satu sama lainnya. Dihadapan ratusan mahasiswa dan relawan pegawai PLN yang menjadi Tim Ekspedisi Papua.
Untuk itulah dengan pengambilan data yang cukup objektif dan akurat, Hasil survei tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan bagi perbaikan kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat. “Apresiasi saya bagi seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Tim Relawan Ekspedisi Papua Terang. Ini merupakan merupakan bentuk kepedulian dan komitmen nyata mahasiwa sebagai generasi penerus bangsa bagi perbaikan kelistrikan di tanah air dan kemajuan bangsa,” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno
Selain itu Menteri BUMN tersebut juga menguncapkan rasa Terima kasih yang sebesar-besarnya kapada seluruh perserta yang telah bergabung. Tidak lupa Rini juga memberikan motivasi agar terus berupaya mengembangkan diri dan berlatih kepada Puluhan mahasiswa Puluhan mahasiswa yang ikut dalam Ekspedisi Papua Terang ini berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia,
Adapun sejumlah nama kampus yang turut bergabung dalam Ekspedisi Papua Terang diantaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan Universitas Cenderawasih. Dari informasi yang didapat Dalam pelaksanaannya, Program Ekspedisi Papua Terang.
Dalam menjalani misi penugasan, peserta dibagi dalam dua gelombang dan disebar ke lima posko dilakukan yaitu posko Nabire (jumlah relawan 64 orang). Posko Merauke (jumlah relawan 45 orang), posko Jayapura (jumlah relawan 48 orang), posko Timika (jumlah relawan 31 orang) dan posko Wamena (jumlah relawan 41 orang).
Survei yang dilakukan berupa survei geografi, demografi, potensi energi baru terbarukan, dan sistem jaringan evakuasi daya listrik, pengukuran dan pengumpulan data primer, penentuan jenis dan kapasitas pembangkit, perencanaan sistem jaringan distribusi, penyusunan hasi survey, penyusunan hasi survey, publikasi kegiatan survei.
Hasil dari survei ini menjadi masukan bagi PLN untuk mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Papua berdasarkan potensi dan kearifan lokal di masing-masing lokasi.Di Papua ini desanya lebih dari tiga ribu dan memang kesulitannya kalau kita mau memasang mesin di sana bagaimana bahan bakarnya untuk mesin itu. Sehingga sangat penting bagaimana kerja sama kami dengan pergruruan tinggi. Terima kasih kepada semua perguruan tinggi, LAPAN, TNI, atas kerja ama melakukan survey ini, tambah Rini.