Jakarta, Teritorial.com – Pasca peringatan hari bela negara ke-69 tahun yang jatuh pada tanggal 19/12/2017 lalu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi Bondan Tiara Sofyan menyatakan bahwa hingga tahun 2017 program Bela Negara yang telah mendidik 74,3 juta kader.
Jumlah total tersebut terbilang cukup signifikan, dimana selama tiga tahun program tersebut dijalankan mulai tahun 2015-2018, telah terjadi peningkatan yang sucup signifikan sekitar 4,5 juta dalam satu tahun. “Bela Negara ini program andalan mencapai 74 juta orang (tahun 2017) ini kita terus meningkat ya,” kata Bondan Tiara saat memaparkan kinerja 3 tahun Kemenhan di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2017).
Bondan mengatakan pihaknya bekerja sesuai nawacita Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada tiga hal yang menjadi fokus. ‘Kita fokus tiga nawacita. Dalam lima tahun fokus membangun TNI profesional, tujuan kedua menjaga perbatasan udara, laut dan darat,” ujarnya.
Bondan Tiara menjelaskan kebijakan Kemenhan tersebut yakni, membangun TNI yang profesional, pengamanan perbatasan, ikut serta wujudkan perdamaian, industri pertahanan dalam negeri dan mewujudkan kesadaran bela negara. Sedangkan program alutsista Kemenhan sudah mencapai 50,9% untuk pertahanan.
“Alutsista mencapai 50,9% perbedaannya menghitung progres on track. Peralatan kemarin sudah datang KRI Bimasuci, tank leopard dan lainnya. TNI akan profesional kalau prajuritnya sejahtera, kita akan tingkatkan remunisasi dan rumah prajurit terus ditambah dengan disesuaikan keuangan negara,” ujar Bondan Tiara.
Bondan Tiara juga mengatakan capaian kinerja dalam pembangunan wilayah perbatasan. Apalagi Indonesia juga terus berpartisipasi perdamaian dunia yang mengirimkan personel TNI ke negara lain.
“Membangun pinggiran, ada yang dibuka dan dikeraskan. Jalan perbatasan membangun ekonomi truk bisa berjalan dengan lancar. perbatasan membangun runway di Natuna. Perdamaian kita masih tercatat mengirimkan pasukan terbesar di dunia, kita juga berupaya melalui perdamaian dunia memanfaatkan produksi dipakai di sana,” tutur dia.
Berikut rincian capaian kinerja Kemenhan selama 3 tahun:
Kesejahteraan prajurit membangun rumah tahun 2015 sebanyak 4,946 unit, tahun 2016 sebanyak 6,961 unit dan tahun 2017 sebanyak 7,761 unit.
Pemenuhan Kekuatan Pokok Minimum II atau MEF II, tahun 2014 mencapai 21,3% , tahun 2015 mencapai 33,9%, tahun 2016 mencapai 42,3% dan tahun 2017 mencapai 50,9%.
Pengamanan Perbatasan, jalan inspeksi dan patroli perbatasan Kalimantan tahun 2015 sepanjang 337 Km, tahun 2016 sepanjang 742 Km dan tahun 2017 sepanjang 1246 Km. Pembangunan pos pamtas perbatasan di Kalimantan, Papua dan NTT tahun 2015 sebanyak 45 titik, tahun 2016 sebanyak 71 titik dan tahun 2017 sebanyak 80 titik
Pasukan perdamaian dunia tahun 2015 sebanyak 2,817 personel, tahun 2016 sebanyak 2,745 personel dan tahun 2017 sebanyak 2,722 personel.
Kerjasama pertahanan, MSSP: Eyes in the sky inteligence exchange group, Patroli laut Indomalphi, Kerma Maritim Teluk Thailand, Patroli udara trilateral. Pertemuan multirateral ADMM tahun 2015 sebanyak 6 kali , tahun 2016 sebanyak 5 kali dan tahun 2017 sebanyak 13 kali.
Kader Bela Negara, tahun 2015 sebanyak 67,1 juta orang, tahun 2016 sebanyak 71,2 juta orang dan tahun 2017 sebanyak 74,3 juta orang. Industri pertahanan dalam negeri, tahun 2014 mencapai 28,10% , tahun 2015 mencapai 36,44% dan tahun 2016 mencapai 44,66%. (SON)