Jakarta, Teritorial.Com – Johan Arga Pramudya, memiliki harapan besar agar adiknya Krisna Adi Darma segera pulih usai kecelakaan di jalan raya. Mereka juga berharap nama adiknya bersih.
Krisna baru saja dijatuhi hukuman sanksi larangan bermain sepakbola seumur hidup oleh Komisi Disiplin PSSI karena terbukti ikut menjalankan praktik match fixing. Ia dinilai sengaja membuat timnya kalah dalam laga PS Mojokerto Putra melawan Aceh United di 8 besar Liga 2, 19 November 2018. Saat mendapat penalti, Krisna Adi asal-asalan mengeksekusinya.
Selang sehari setelah Komdis PSSI mengeluarkan hukuman, Krisna Adi mengalami kecelakaan. Krisna sempat menemui Johan, yang juga pemain sepak bola, untuk menyampaikan curahan hati soal sanksi tersebut
Johan menyebut kecelakaan itu dialami Krisna usai meninggalkan rumahnya. Krisna akan pulang ke rumah yang berjarak sekitar 1 km. Perjalanan dilakukan pukul 02.00 dini hari WIB.
“Niat kedatangan Krisna memang untuk konsultasi hukumannya. Dia sudah tahu soal hukumannya pada hari Kamis, soalnya sanksi kan ditandatangani tanggal 19 Desember. Sebelum dirilis PSSI, dia juga sudah tahu sanksi itu. Makanya, dia mencari jalan untuk sanksi itu dengan datang ke rumah saya bahas itu,” kata Johan dikonfirmasi, ditulid Senin, (2412/2018).
“Rencananya, hari ini dia juga mau menyelesaikan masalah sanksi itu. Tapi, dengan kejadian tersebut kami fokus untuk kesembuhan Krisna dulu,” dia menambahkan.
Saat ini, Krisna tengah menjalani operasi untuk membersihkan pendarahan di bagian kepalanya di rumah sakit umum Dr. Sardjito. Keluarga, melalui Johan Arga, mendoakan yang terbaik untuk Krisna Adi.
“Keluarga tentu maunya dia (Krisna Adi) sehat. Dia juga sudah bicara dengan ibu bahwa dia sudah tidak main bola lagi dan ibu saya tak masalah karena rejekinya datang dari berbagai arah,” ujarnya.
“Tapi maunya keluarga paling enggak namanya harus diperbaiki dulu. Jangan sampai tua dia sebagai pemain profesional yang terlibat skandal match fixing,” dia berharap.