Nduga, Teritorial.Com – Pasca kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang mengakibatkan tiga anggota TNI gugur dalam bertugas, dua Satuan Raider dari Yonif Raider 321/Galuh Taruna dan Yonif Raider 514/Sabbada Yudha akan dikerahkan membantu Satuan Tugas Penegakan Hukum mengejar anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Sebelumnya dua Batalyon Raider dari Pulau Jawa ini dikirim ke Papua untuk mengawal proses pembangunan infrastruktur di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Di Papua kedua Batalyon ini diperbantukan atau di Bawah Kendali Operasi BKO kan ke Kodam XVII/Cenderawasih. Yonif Raider 321/Galuh Taruna adalah Batalyon infanteri yang berkualifikasi Raider dan berada di bawah kendali Divisi Infanteri 1/Kostrad yang bermarkas di Majalengka, Jawa Barat. Sementara Yonif Raider 514/Sabbada Yudha berada di bawah komando Divif II/Kostrad yang bermarkas di Bondowoso, Jawa Timur.
“Ya sebagian pasukan Yonif Raider 321/Galuh Taruna dan Yonif Raider 514/Sabbada Yudha akan dikerahkan membantu Satgas Gakkum TNI/Polri yang telah ada untuk melakukan pengejaran terhadap anggota KKSB yang melakukan penembakan terhadap tiga prajurit TNI di Nduga. Pasukan ini akan membantu Satgas Gakkum TNI – Polri dan personel pos-pos Satgas Pam Daerah Rawan yang sudah tergelar di wilayah yang rawan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB),” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf M Aidi Nubic dalam keterangan persnya, Minggu (10/3/2019).
Pasukan ini, kata Kapendam, akan membantu Brimob Polri untuk melakukan penegakkan hukum karena Papua sama seperti daerah lain yang berstatus tertib sipil bukan darurat militer Sementara sebagian pasukan Yonif Raider 321/Galuh Taruna dan Yonif Raider 514/Sabbada Yudha yang lainnya tetap akan melaksanakan tugas pengamanan pengerjaan jembatan dan jalan Trans Papua di Nduga Papua.
Selain itu, kata Kapendam, bantuan pengamanan dan pengerjaan jembatan di Nduga akan diback up 600 prajurit TNI dari Yonif Para Raider 431/Satria Setia Perkasa (SSP) dan Yon Zipur 8/Sakti Mandra Guna (SMG) yang telah tiba di Papua, Jumat (8/3/2019) “Pasukan ini rencananya akan diberangkatkan ke Nduga melewati jalur sungai dengan kapal TNI AL dengan rute Timika-Kabupaten Asmat dan Pelabuhan Batas Batu. Perkiraan 3 hari akan sampai di Nduga,” tambah Kapendam.
Sebelumnya sejumlah pasukan advance berangkat ke Distrik Kenyam menggunakan helikopter dan sebagian lainnya akan menggunakan jalur darat dengan menyusuri sungai. Ia memperkirakan tim yang menuju Distrik Kenyam lewat jalur darat akan memakan waktu tiga hari untuk sampai di Kenyam. Hal itu disampaikan Aidi lewat pesan elektornik yang dilansir dari tribunnews.com pada Sabtu (9/3/2019). “Tadi pagi setelah proses embarkasi (pemberangkatan), tim advance berangkat ke Kenyam Nduga dengan Helikopter sementara sisa pasukan akan berangkat melalui jalur sungai diperkirakan waktu tempuh selama tiga hari,” kata Aidi.
Aidi mengatakan, pasukan tersebut bertugas untuk melakukan pengamanan dan pembangunan 21 jembatan Jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua. “Pasukan berjumlah 600 personel dari satuan Yonif 431/SSP dan Yon Zipur 8 Makassar. Pasukan ini akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan 21 jembatan di Kab Nduga,” kata Aidi. Aidi menjelaskan, pasukan tersebut sebelumnya tiba di Pelabuhan Portsite PT Freeport, Timika pada Jumat (9/3/2019) dengan memggunakan kapal KRI dr Suroso milik TNI AL.