Moskow, Teritorial.Com – Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengapresiasi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang tetap membeli sistem rudal S-400 milik Rusia meskipun mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS). Dengan keputusan tersebut, Rusia menilai Turki telah membuktikan diri sebagai negara yang independen dalam bertindak.
“Tekanan memang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami menyambut posisi Erdogan yang agak sulit dan tidak kenal kompromi (dalam masalah ini). Kami percaya bahwa sikap seperti itu akan memungkinkan kami membangun dialog yang bebas dan berdaulat,” lanjut Peskov dalam sebuah program ditayangkan Rossiya-1 TV, yang dilansir Ahval News, Senin (15/4/2019).
Terkait pembelian sistem rudal Rusia, para anggota parlemen AS terus memperingatkan Turki bahwa hal itu akan berdampak terhadap pemberian sanksi oleh AS dan menempatkan keterlibatan Turki di program jet tempur F-35 berada dalam risiko.
AS beranggapan bahwa Turki tidak dapat memiliki jet tempur Amerika dan sistem pertahanan Rusia karena hal itu akan membahayakan keamanan sistem persenjataan NATO. AS sebagai sekutu Turki di keanggotaan NATO telah berupaya meyakinkan Ankara untuk membeli sistem pertahanan rudal Patriot buatan Raytheon, namun upaya itu sejauh ini belum berhasil.
Sementara itu, Turki telah berulang kali menekankan bahwa perjanjian untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia adalah kesepakatan final. “Kami memberi tahu mereka ‘ini pekerjaan yang sudah selesai, semuanya sudah siap’. Pengiriman sistem pertahanan rudal S-400 seharusnya pada bulan Juli, mungkin dilakukan sebelumnya,” kata Erdogan pekan lalu.
Awal bulan ini, Amerika Serikat menghentikan pengiriman berbagai peralatan atau suku cadang terkait dengan pesawat tempur F-35 ke Turki. Penghentian pengiriman itu merupakan langkah konkret pertama yang diambil Washington untuk memblokir pengiriman jet tempur itu ke sekutu NATO-nya.