Rembang, Teritorial.com – Memasuki tahun politik, berbagai persiapan mulai dilaksanakan oleh jajaran instansi sambut perhelatan Pilkada 2018. Hal tersebut juga termasuk TNI yang mulai bersiap dalam hal pengamanan dan menjaga stabilitas masyarakat baik sebelum maupun sesudah Pilkada serentak.
“Saya ingin menekankan perhatian terhadap tahun politik. Saya yakinkan agar tetap menjaga netralitas bagi para prajurit TNI. Terlebih kita juga bertugas untuk pengamanan,” kata Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto, saat berkunjung di Makodim 0720/Rembang, Rabu (10/1/18).
Wuryanto menjelaskan TNI bertugas memback up Polri. Prajurit TNI yang akan dikerahkan untuk pengamanan Pilkada pun menyesuaikan permintaan dari pihak kepolisian setempat.
“Di tingkat Kodam, sesuai permintaan mendekati jumlah 6.000 prajurit. Untuk Kodim sesuai permintaan Polres setempat saja. Yang diprioritaskan adalah sukses, sukses penyelenggaraan, sukses pemilihannya,” jelasnya.
Ia pun membenarkan, jika ada indikasi terjadinya black campaign selama tahapan penyelenggaraan pemilu. Termasuk permainan isu SARA yang dikhawatirkan mampu memecah belah masyarakat.
“Itu indikasi, semua mungkin terjadi, kita sudah mengantisipasi. Polda juga sudah membentuk tim cyber anti kampanye hitam. Semuanya sudah diantsipasi. Kita selalu berkoordinasi dengan Polda untuk mengantisipasi hal-hal itu,” pungkasnya. (SON)