Washington, Teritorial.Com – Pentagon didesak untuk memperluas penjualan jet tempur siluman F-35 kepada asing. Desakan tersebut disampaikan oleh beberapa senator Amerika Serikat (AS) dengan tujuan untuk menciptakan koalisi sekutu yang lebih kuat.
Para senator AS beranggapan bahwa AS akan mendapatkan manfaat dengan memiliki lebih banyak F-35 di jalur penerbangan di seluruh dunia.
“Strategi Pertahanan Nasional memperjelas bahwa Amerika Serikat harus memperkuat aliansi dan menarik mitra baru untuk beradaptasi dengan persaingan strategis jangka panjang yang diajukan oleh China dan Rusia,” isi surat para senator yang dikirimkan kepada Menteri Pertahanan Mark Esper dan dikutip dari Military.com, Minggu (11/8).
Selain itu, para senator AS juga beranggapan bahwa ekspansi penjualan peralatan militer AS ke asing juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Di sisi lain, pemerintah asing yang membeli jet tempur siluman canggih tersebut juga mendapatkan keuntungan seperti meningkatkan interoperabilitas militer mereka, meningkatkan kapasitas mereka untuk mencegah agresi asing, serta memperdalam hubungan pertahanan dengan AS.
“Sebagai imbalan untuk semua ini, Amerika Serikat memperkuat keamanannya dan menerima dorongan untuk pekerjaan, ekspor, dan pangkalan industri pertahanan Amerika,” lanjut isi surat itu.
Para senator AS juga memahami bahwa ekspansi F-35 di masa depan kemungkinan akan dicapai dengan cara meningkatkan penjualan ke negara-negara yang sudah ada dalam program F-35 atau menambahkan negara Penjualan Militer Asing (FMS).
Desakan ini muncul ditengarai karena Pentagon telah kehilangan Turki sebagai salah satu negara mitra F-35 yang pada bulan lalu secara resmi dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS dari program F-35 karena telah membeli sistem rudal S-400 milik Rusia.
Sementara itu, Jepang dikabarkan telah menyatakan minatnya untuk menjadi mitra resmi program jet tempur siluman canggih tersebut. Namun, besar kemungkinan Pentagon tidak akan mengabulkan permintaan Jepang tersebut, karena Korea Selatan dan Israel juga akan meminta hal serupa.
Membahas mengenai calon mitra baru pengganti Turki, Lockheed Martin sebagai produsen jet tempur siluman F-35 tidak memberikan komentarnya, apakah perusahaan tersebut akan melakukan peran kemitraan yang lebih besar untuk negara-negara tertentu.