Jakarta, Teritorial.com – Mantan Menteri Penerangan era Presiden BJ Habibie, Letjen TNI (Purn) M. Yunus Yosfia menyampaikan, saat ini para pemimpin dianggap belum mampu menciptakan kesejahteraan kepada rakyatnya.
Hal tersebut disampaikan oleh dia saat menghadiri silaturahmi oleh para purnawirawan TNI AD itu memengangkat tema “Sebagai Bhayangkara Negara Purnawirawan TNI AD Bertekad Tetap Mempertahankan Pancasila dan UUD 1945” beberapa waktu lalu.
“Saya sudah berkeliling ke 38 negara, baik Eropa maupun Afrika, tidak ada satu negara pun yang memiliki kekayaan seperti Indonesia,” ungkap dia.
Sementara, mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen menyebutkan saat ini persoalan bangsa masih sangat memprihatinkan, Indonesia telah menjadi negara paling kapitalis.
“Ongkos demokrasi kita sangat mahal, negara kita sudah dikuasai hanya kepada segelintir orang, ada yang membuat kota sendiri,” ujarnya.
Kegelisahan juga disampaikan oleh mantan Kadispen TNI AD Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid. Dimana menurutnya dominasi asing khususnya Cina di Indonesia sudah sangat memprihatinkan.
Mantan Menteri Dalam Negeri itu menyoroti ratusan warga Tiongkok yang masuk ke Indonesia pada proyek-proyek pembangunan infrastktur yang dicurigai merupakan para tentara berpengalaman untuk perang geriliya.
“Itu buruh yang ada di daerah kenapa Cina semua? Itu buruh kasar aja bang, kalau ngomong sama anak kecil percaya-percaya saja, itu gerilya expert, intelijen semua, sewaktu-waktu akan bisa menerkam kita,” pungkas Syarwan.
Acara silaturahmi PP PPAD juga dihadiri Wakil Presiden keenam RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Ketua Umum PP PPAD Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Mayjen TNI (Purn) Prijanto