Jakarta, Teritorial.Com – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendorong industrialisasi di sektor pertahanan. Hal itu ditujukan agar Indonesia tidak melulu bergantung impor. Bicara alat utama sistem persenjataan (alutsista), Indonesia memang selama ini terkenal dengan impor senjata. Namun, bukan berarti Indonesia tidak memiliki alutsista buatan lokal.
Berdasarkan kunjungan kerja Menhan Prabowo ke PT Pindad yang diwakili oleh Sekjen Kementerian Pertahanan Laksdya TNI Agus Setiadji berikut beberapa alat tempur buatan Indonesia yang tidak kalah canggih seperti dirangkum, Jumat (1/11/2019). Berikut ini beberapa alat tempur yang diproduksi oleh anak bangsa:
1. Pistol G2 Combat
Pistol G2 Combat buatan PT Pindad ini masuk dalam kategori shotgun. Pistol ini dirancang untuk unit penembak dan memiliki performa yang tinggi. Kapasitas peluru yakni 15 buah dan berat pistol 0,9 kilogram.
2. Senapan SPG1
Masih buatan PT Pindad, kali ini masuk dalam jenis peluncur granat. Senjata ini dapat dipasang atau dihapus dari host senapan dalam hitungan detik. Peluncur dapat menembakkan semua standar NATO kaliber 40 mm dan granat untuk berbagai jarak 400 m.
3. Senapan SG-1 12 Gauge
Pistol jenis shotgun buatan PT Pindad ini dirancang untuk penggunaan sipil, militer dan kepolisian. Senjata ini menembakkan berbagai amunisi termasuk gas air mata, peluru karet, peluru konvensional dan slug peledak.
4. Kendaraan Taktis P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle)
Kali ini alutsista datang dari perusahaan swasta dalam negeri, PT Sentra Surya Ekajaya (SSE). Jenis kendaraan ini menjadi salah satu andalan pasukan elite TNI AD Kopassus dan Paskhas TNI AU.
Saat kondisi bahan bakar penuh, P6 ATAV sanggup melaju sejauh 500 km. Dengan mesin 4-silinder turbo diesel 2.300 cc, kendaraan ini mampu berjalan dengan kecepatan maksimum 120 kilometer per jam dalam kondisi jalan mulus. Mesinnya menggunakan transmisi otomatis dengan kapasitas tangki bahan bakar 120 liter.
5. Panser Anoa
Produk buatan PT Pindad ini menjadi bagian dari alutsista TNI. Salah satu yang tercanggih adalah Anoa kanon, yang merupakan pengembangan dari Panser Pindad 6×6. Sistem meriam panser ini menggunakan CSE-90/MK-III buatan CMI Defense, Belgia. CSE-90 berkaliber 90 mm ini juga dilengkapi senapan mesin coaxial 7,62 mm.
6. Tank Harimau
PT Pindad juga memproduksi tank medium dan roket R-Han 122B. Tank ini memiliki meriam 105 milimeter dan senapan mesin Kaliber 7,62 milimeter dengan bobot 30-35 ton. Selain itu, tank ini dilengkapi dengan BMS (Battlefield Management System) yang terintegrasi penuh untuk mendukung situasi tempur modern.
7. Tank Boat Antasena
Tank boat canggih ini bisa menjadi salah satu senjata andalan untuk TNI AL atau Marinir dalam pertempuran. Antasena, dibuat di Banyuwangi berkat kerjasama PT Lundin Industry Invest dengan PT Pindad.
8. Ranpur Sanca
PT Pindad mendesain kendaraan tempur yang memiliki keunggulan antiranjau. Ranpur Sanca ini dapat mengangkut sekitar 12 personel. Tak hanya antiranjau, ranpur ini juga antipeluru. Ranpur Sanca dilengkapi dengan remote control weapon system (RCWS) kaliber 12,7 mm.
9. SPR-2
PT Pindad juga merancang senjata yang mempunyai kemampuan dapat menembus tank baja. Di balik amunisinya, ada peledak yang dapat menghancurkan kendaraan tempur dalam hitungan detik dan memiliki jangkauan tembak sejauh 2 kilometer (km).
10. Senapan Serbu Bawah Air (SSBA)
Terakhir, senjata dikembangkan Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AL dan PT Pindad. Peluru yang digunakan dalam SSBA memiliki kaliber 5,66X150 milimeter dengan berat 4,5 kg. SSBA dirancang khusus untuk pertempuran dan mencegah musuh baik di darat, maupun di air. Jarak efektif tembakan SSBA ini antara 20-30 meter pada kedalaman air 5 meter.
11. Kapal Selam
Indonesia berhasil mewujudkan mimpi memproduksi kapal selam sendiri. Kapal selam Diesel Electric Submarine U209 berhasil diproduksi dan diluncurkan PT PAL Indonesia. Kapal ini merupakan kapal selam ketiga yang dibuat oleh PT PAL bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Korea Selatan
12. Bom P 100 Live
PT Dahana (Persero) yang bermarkas di Subang, Jawa Barat, telah berhasil mengembangkan dan memproduksi produk canggih jet tempur Sukhoi. Bom ini bisa mematikan. Selain itu, Dahana juga memproduksi bom kejut untuk jet tempur F5 (blast effect bomb). Bom ini mampu membuat pengunjuk rasa terpental dan membubarkan konsentrasi massa ketika bom dijatuhkan dari pesawat.
13. Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA)
Pesawat hasil produski PT Dirgantara Indonesia (DI) ini memiliki keunggulan dengan menggunakan Maximum Take Off Weight (MTOW). Teknologi itu dapat membuat pesawat lepas landas dengan jarak yang pendek dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput.