Jakarta, Teritorial.Com – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Fajar Adrianto mengatakan suara dentuman yang sempat terdengar di sekitar wilayah Jakarta berasal dari satuannya di kawasan Halim Perdanakusuma.
Kata dia, suara dentuman yang sempat membuat geger hampir separu warga Jakarta itu berasal dari tradisi penerimaan prajurit baru di Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.
“Iya itu dari Paskhas, TNT, mereka sedang ada kegiatan (penerimaan anggota baru),” kata Fajar saat dihubungi melalui telepon, Senin (21/9).
Suara itu kata Fajar berasal dari bom yang hanya menghasilkan suara bukan bersifat menghancurkan sehingga tidak akan berbahaya meski dentumannya cukup keras.
“Itu bomnya bukan bom itu, TNT hanya blast suara saja,” kata dia.
Dalam penerimaan anggota baru pasukan khusus TNI AU itu, kegiatan hal seperti itu rutin terjadi. Setiap paginya para anggota baru itu akan dilakukan pendadaran.
“Dikasih bom suara, tapi bukan bom yang menghancurkan gitu, itu bom semacam nitrogen trineterolemun,” katanya.
Kegiatan itu sendiri menurut Fajar sudah selesai dilakukan. Dia memastikan tak akan ada suara dentuman seperti yang terjadi tadi malam.
Sementara itu, menurut Peneliti Petir dan Atmosfer Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Deni Septiadi justru menduga dentuman misterius yang sempat terdengar di DKI Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Selatan pada Minggu (20/8) malam bukanlah aktivitas alami.
Pada Minggu malam, masyarakat Jakarta selatan khususnya di daerah antar Tegal Parang dan Kalibata mengaku mendengar suara dentuman keras nan misterius. Sejauh ini sudah ada tiga kali dentuman yang terjadi di Pulau Jawa sepanjang 2020.
“Dari semua catatan dentuman sepanjang tahun 2020, baik alami non-alami secara pribadi saya sendiri tetap meyakini sumber suara dentuman adalah sumber suara non-alami,” kata Deni.