JAKARTA, Teritorial.com – Kamala Harris menjadi wakil presiden Amerika Serikat terpilih setelah memenangkan pemilihan presiden AS 2020.
Pasangan presiden terpilih, Joe Biden, meraih jalan ke Gedung Putih setelah memenangkan 284 suara elektoral berkat tambahan 20 suara dari Pennsylvania, melampaui 270 suara yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.
Sebelum menang di Pennsylvania, Biden memenangkan negara bagian Michigan dan Wisconsin, yang disebut Blue Wall dan mengantarkan kemenangan Trump pada tahun 2016.
Dengan terpilihnya Harris, ia resmi menjadi wakil presiden Amerika Serikat wanita pertama dalam sejarah Negeri Paman Sam tersebut. Ia juga menjadi wanita kulit hitam dan keturunan Asia-Amerika pertama yang menjadi wapres AS.
Selain itu, suaminya, Douglas Emhoff, juga akan mencetak sejarah juga. Dia menjadi pria pertama dan orang Yahudi pertama yang menjadi pasangan bagi seorang presiden atau wakil presiden.
Banyak pihak, mulai dari ahli strategi politik hingga aktivis keadilan rasial kini tengah menantikan apakah pencapaian pertama tersebut hanya menjadi kemenangan simbolis belaka, ataukah jadi awal perubahan dalam hubungan gender dan ras.
Ahli strategi mengatakan perempuan kulit hitam adalah tulang punggung Partai Demokrat. Mereka memberikan suara dalam jumlah besar, membantu upaya sukarelawan dan memperkuat kemenangannya dalam pemilu.
Di sisi lain, mereka tidak selalu terwakili dengan baik di antara kandidatnya atau dalam keputusan kebijakannya.
Dalam sebuah wawancara dengan “60 Minutes” dari CBS bulan lalu, Harris bersumpah bahwa dia akan membawa perspektifnya yang beragam ke pemerintahan Biden.
“Apa yang akan saya lakukan, saya berjanji, inilah yang Joe ingin saya lakukan, ini adalah bagian dari kesepakatan kita. Saya aya akan selalu berbagi pengalaman hidup dengannya yang berkaitan dengan masalah apa pun yang kami hadapi,” ujar Harris.
“Dan saya berjanji pada Joe bahwa saya memberinya perspektif tersebut serta selalu jujur padanya,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.