PROBOLINGGO, Teritorial.com – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) bakal menutup total kawasan wisata Gunung Bromo saat libur perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Pengumuman itu disampaikan melalui rilis resmi pada Jumat (5/3/2021).
“Memperhatikan surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo, mulai tanggal 14 Maret 2021 pukul 00.00 sampai dengan 15 Maret 2021 pukul 06.00, wisata Gunung Bromo ditutup total,” terang Plt Kepala BB-TNBTS, R. Agus Budi Santosa.
Agus menguraikan, tidak hanya kegiatan wisata saja, sejumlah akses menuju kawasan tersebut juga ditutup.
“Penutupan jalur dari arah Probolinggo, Desa Wonokerto Kecamatan Sekarpura, dari arah Pasuruan, Desa Wonokitri Kecamatan Tosari dan dari arah Malang, Lumajang di Jemplang ditutup,” tegas dia.
Sebelumnya, BB-TNBTS menutup kawasan kaldera dari kendaraan bermotor. Berbeda dari tahun sebelumnya, kegiatan Kaldera Tengger Bebas Kendaraan Bermotor tersebut hanya dilakukan tiga hari saja.
Penutupan tersebut dilakukan sebagai penerapan wulan kapitu, yakni salah satu implementasi 10 cara baru pengelolaan kawasan konservasi.
“Yakni melakukan penghormatan terhadap adat/budaya (kearifan lokal) masyarakat Tengger sekaligus merupakan momentum untuk memulihkan (recovery) ekosistem kawasan Bromo dan sekitarnya,” terang dia.
Selama masa pandemi Covid-19, pihak BB-TNBTS mewajibkan wisatawan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seperti menggubakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir atau hand sanitizer.
“Kemudian, menjaga jarak minimal satu meter dan tidak membuang sampah sembarangan,” imbuh dia.
Selain itu, ia mengimbau, pengunjung wajib memperhatikan dan menaati pilihan site kunjungan destinasi wisata TNBTS, sesuai dengan site pada tiket masuk yang telah dipesan melalui booking online.
“Serta, pengunjung yang memilih site kunjungan destinasi ke Savana Teletubies atau Laut Pasir diperkenankan masuk setelah pukul 06.00,” pungkas dia.
Dia berharap adanya dukungan para pihak dan mitra terkait pengelolaan wisata TNBTS. Mengingat, sektor pariwisata TNBTS merupakan sektor yang berdampak bagi masyarakat luas, khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat penyangga TNBTS yang berada di empat wilayah Kabupaten di Jawa Timur, yakni Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang.