Hankam

Tim Verifikasi PMPP TNI Cek Satgas Kizi TNI MINUSCA

Tim Verifikasi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI yang dipimpin oleh Wakil Komandan PMPP TNI, Brigjen TNI Heru Langlang Buana, S.Ip., M.Si melaksanakan verifikasi Satgas Kompi Zeni (Kizi) TNI kontingen Garuda (Konga) XXXVII-G/MINUSCA yang akan mengakhiri tugas misi perdamaian, bertempat di Indonesia Engineering Company Camp, Bangui, Afrika Tengah, Rabu (15/09/2021).

Kegiatan verifikasi yang berlangsung selama 5 hari (11 sd 15 September 2021) bertujuan untuk meninjau dan mengetahui kondisi nyata alat berat zeni dan materiil yg digunakan oleh Satgas, sekaligus mengecek risalah serah terima yang akan dilakukan oleh Satgas yg bertugas saat ini dengan satgas yang akan menggantikan.

Hal ini tentunya guna menjamin kelancaran serah terima yang akan berlangsung sehingga satgas berikutnya dapat langsung beroperasional secara optimal. Disela-sela kegiatan hari terakhir verifikasi, Wadan PMPP menyempatkan diri untuk memberikan pengarahan kepada seluruh anggota satgas, Military staff, Military Observer Indonesia di Bangui.

Dalam kesempatan tersebut, Brigjen Heru menyampaikan rasa bangga kepada seluruh personel TNI yang bertugas di Republik Afrika Tengah. Lebih lanjut, Wadan PMPP juga mengingatkan personel satgas selalu agar selalu menjaga kewaspadaan mengingat tidak lama akan purna tugas.

Ikut tergabung didalam tim verifikasi mendampingi Wadan PMPP TNI, Letkol Mar Tantahara, Mayor Mar Krama Lubis, Mayor Cba Indra Bayu dan Kapten Inf Sunardi mewakili Direktorat Operasi, Logistik dan Kerjasama Internasional PMPP TNI.

Pram

About Author

You may also like

Hankam

Kapolri Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Kepolisian

Jakarta,Teritorial.com- Kapolri Jenderal Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di Sekolah Tinggi
Hankam

Menhan akan segera laporkan permintaan maaf AS kepada presiden

Jakarta territorial.com-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan segera melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS), James Mattis, terkait insiden ditolaknya Panglima