Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi masyarakat Islam yang sudah diapresiasi oleh dunia. Ormas Islam ini telah diakui sebagai ormas yang mampu menawarkan pandangan keislaman yang moderat dan toleran yang dibutuhkan oleh masyarakat dunia saat ini.
“Hal ini tentu tidak lepas dari dua sosok penting dalam NU, yaitu KH. Dr. Sail Aqil Siradj dan Habib Lutfi bin Yahya. Keduanya adalah tokoh muslim berpengaruh di dunia. Keduanya sudah menjadi tokoh muslim berpengaruh secara internasional,” ujar Taufik Damas yang alumnus Universitas Al-Azhar Mesir.
Sebagaimana diketahui, lembaga riset independen di Yordania, The Royal Islamic Strategic Studies Centre (MABDA ), mengeluarkan hasil riset tentang tokoh-tokoh Muslim berpengaruh di dunia Islam: The Muslims 500; The Worlds 500 Most Influential Muslims 2021.
Ada tiga tokoh muslim Indonesia yang masuk dalam jajaran Top 50 dari 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia dari The Muslim 500. Mereka adalah Presiden Joko Widodo, KH Said Aqil Siradj, dan Habib Luthfi bin Yahya.
Presiden Joko Widodo berada di urutan ke-12, KH. Said Aqil Siradj berada di urutan ke-18, dan Habib Lutfi bin Yahya berada di urutan ke-38.
Dalam waktu dekat, tanggal 23-25 Desember 2021, rencananya Muktamar NU akan digelar. Habib Lutfi bin Yahya dan KH. Said Aqil Siradj tentu sangat layak menjadi pilihan pemimpin di tubuh NU sebagai tindak lanjut dari gerakan internasional kaum muslimin Indonesia.
Saat ini, Habib Luthfi bin Yahya menjabat sebagai Ra’is ‘Amm dari Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Nahdliyah (Ketua Perhimpunan Ordo Sufi yang Diakui), Ketua MUI Jawa Tengah, dan pemimpin spiritual Tariqah Ba’alawi di Indonesia.
“Maka, tidak salah jika Habib Luthfi bin Yahya dianggap sangat tepat berada dalam posisi Rais Am PBNU dan KH. Dr. Said Aqil Siradj duduk sebagai Ketua Umum PBNU. Duet ini pasti akan mampu membawa NU menjadi ormas Islam yang berwibawa di dunia, dan mengakar di tengah masyarakat Indonesia,” tegas Taufik Damas.