Jakarta, Teritorial.com – Enam tahun adalah rentang waktu yang signifikan bagi Sahabat Polisi Indonesia, terutama dalam konteks organisasi yang terus berkembang.
Perjalanan Sahabat Polisi Indonesia dari awal pendiriannya hingga hari ini telah memainkan peran penting demi terwujudnya Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat.
Hal tersebut dikemukakan juru bicara Sahabat Polisi Indonesia, Sabena saat acara syukuran ulang tahun Sahabat Polisi Indonesia yang ke-6 di Hotel RA Suites Simatupang, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Agustus 2023.
“Sahabat Polisi Indonesia hadir untuk menjembatani kepentingan antara masyarakat dengan Polri,” katanya.
Menurutnya hubungan antara masyarakat dan Polri sangat penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Hubungan tersebut menjadi dasar bagi penegakan hukum yang efektif untuk mencegah kejahatan. Dalam menjalankan fungsinya Sahabat Polisi Indonesia bersikap netral dan tidak berpolitik praktis.
“Sahabat Polisi Indonesia tak sungkan untuk mengkritik ketika kepolisian atau Polri melakukan hal-hal yang memang kurang berkenan untuk masyarakat,” ujarnya.
Terkait dengan citra polisi yang semakin merosot lantaran diterpa sejumlah kasus besar belakangan ini, Sabena mengatakan pihaknya tidak membela Polri.
“Kita bersifat netral, namun tetap memberi masukan dan kritikan kepada Polri untuk menjaga citra baik,” katanya.
Sabena mencontohkan ketika ada kasus yang belum terselesaikan atau viral, pihaknya akan memberikan masukan untuk penyelesaiannya.
“Kalau memang terkesan masih tersendat, kita berusaha membantu menyampaikan suara masyarakat. Bukan kami ya, tapi suara masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut Sabena menjelaskan melintasi 6 tahun yang penuh kerja keras, Sahabat Polisi Indonesia memiliki banyak program, terutama terkait pendidikan dan sosial.
“Kami rutin menggelar pelatihan pendidikan dengan melibatkan guru-guru dalam memberikan edukasi kepada kaum marjinal, terutama perempuan dan anak-anak,” ujarnya
Selain itu program ke depan Sahabat Polisi Indonesia berencana untuk merangkul seluruh masyarakat agar bergabung di Sahabat Polisi Indonesia.
“Silakan untuk bergabung mungkin mau menyampaikan ide, saran, kritik, masukan agar Polri menjadi lebih baik,” katanya.
Ia mengatakan Polri tanpa masyarakat bukan siapa-siapa. Oleh sebab itu Polri harus menerima semua lapisan masyarakat dan tidak bisa tebang pilih.
“Polri membutuhkan masyarakat, tanpa masyarakat Polri bukan siapa-siapa,” ujarnya.
Sementara Direktur Eksekutif Indonesian Defence Strategy Forum (IDFS), Iwan Septiawan yang turut hadir dalam acara itu sangat mengapresiasi hadirnya Sahabat Polisi Indonesia.
“Tugas Sahabat Polisi Indonesia ini untuk mengawal dan menjadi salah satu gerakan masyarakat sipil dalam mewujudkan Polri yang lebih baik dalam melayani dan mengayomi masyarakat,” katanya.
Menurut Iwan soal citra kepolisian saat ini memang sangat rentan dan hal tersebut merupakan tantangan bagi Polri untuk memperbaiki reputasinya.
“Justru ini menjadi tantangan kepolisian dalam memperbaiki reputasinya terus menerus,” ujarnya.
Ia mengingatkan Polri untuk menyadari ada tuntutan besar agar kepolisian menjadi lebih baik.
“Saran masyarakat harus diterima sebagai masukan positif untuk berbenah agar memperoleh kepercayaan dan dukungan publik,” katanya.