Jakarta, Teritorial.com – Informasi mengenai dugaan peretasan data pemilih tahun 2024 oleh seorang hacker muncul di sebuah forum jual beli data ilegal. Akun dengan username “Jimbo” mengklaim memiliki data sebanyak 252.327.304 baris yang mencakup berbagai informasi pribadi pemilih, dan menawarkannya senilai 2 BTC atau sekitar Rp 572 Juta.
Seweit Hotroiman, pendiri AWARE ID, menyikapi kejadian ini dengan mengatakan bahwa meskipun kebenaran peretasan masih perlu diverifikasi, respons masyarakat dan KPU terhadap insiden tersebut sangat penting. Hotroiman menekankan perlunya KPU mengklarifikasi apakah peretasan tersebut benar-benar terjadi dan memastikan keaslian data yang dijual
Menurut Hotroiman, transparansi dan komunikasi terbuka dari KPU kepada masyarakat dan pihak terkait adalah kunci untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan publik. Ia juga menyoroti perlunya KPU memiliki divisi tim khusus yang fokus pada keamanan data dan pencegahan peretasan, terutama untuk memastikan integritas pemilihan umum.
Hotroiman mengingatkan bahwa manipulasi atau ketidakamanan data pemilih dapat berdampak serius pada stabilitas negara, menciptakan ketegangan sosial dan politik yang dapat mempengaruhi jalannya pemilihan umum. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dan langkah-langkah keamanan yang ketat menjadi sangat penting dalam menjaga integritas proses demokratis.
Keberlanjutan investigasi terhadap klaim peretasan ini dan respons KPU akan menjadi sorotan dalam beberapa hari ke depan, karena keamanan data pemilih menjadi kunci dalam menjaga proses pemilihan umum yang adil dan transparan. Sampai berita ini diterbitkan belum ada respon dari pihak lembaga terkait.