Jakarta, Teritorial.com – Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dinilai tidak hanya mengurangi beban Jakarta serta melakukan pemerataan pembangunan, tetapi juga bakal menjadi kota masa depan bagi generasi Z dan milenial. Pasalnya, IKN dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi mendatang, terutama generasi Z dan milenial.
“Gen Z dan milenial adalah generasi yang akan merasakan hasil dari pembangunan IKN, karena proses pembangunan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” ujar Juru Bicara Forum Bersama untuk IKN (Forsaikn) Faridah dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Farida mengatakan pembangunan IKN dirancang untuk menciptakan kota pintar yang inklusif dan modern, sesuai dengan karakteristik generasi muda. Menurut dia, generasi Z dikenal sebagai generasi yang melek digital dan memiliki pemahaman yang baik tentang konsep negara yang ideal.
“Teman-teman gen Z adalah mereka yang melek digital dan paham bagaimana negara yang baik seharusnya dibangun. Pemerintah berhasil melakukan peletakan dasar IKN dengan konsep yang relate dengan buah pemikiran Gen Z,” jelas Farida.
Farida mengapresiasi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang membangun IKN, tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai yang penting termasuk bagi generasi muda.
Menurut dia, pembangunan IKN membawa harapan baru bagi perkembangan ekonomi dan sosial di Indonesia termasuk untuk generasi Z dan milenial.
“Dengan adanya kota baru yang dirancang secara modern dan berkelanjutan, diharapkan akan terjadi lonjakan dalam berbagai sektor, termasuk teknologi, pendidikan, dan bisnis. Gen Z dan milenial yang akan menjadi mayoritas populasi di masa depan, akan memiliki kesempatan untuk berkembang dan berinovasi di lingkungan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ungkap Farida.
Pada kesempatan itu, Sekjen Forsaikn Martin Uung mengatakan pihaknya akan mendukung pemerintah saat ini maupun yang akan datang agar pembangunan IKN dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Pihaknya, kata Martin, menilai IKN sebagai momentum penting yang akan menempatkan Indonesia di jalur menuju pencapaian visi besar pada tahun 2045.
“Forsaikn tidak hanya fokus pada aspek teknis pemindahan ibu kota, tetapi juga membuka ruang bagi kajian ilmiah dan terobosan untuk memastikan pembangunan ini bukan hanya sebuah relokasi administratif, tetapi juga menjadi titik besar pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia di masa depan,” kata Martin.
Pihaknya, kata Martin, berkomitmen untuk menjadi wadah kolaborasi yang menyatukan berbagai elemen masyarakat, profesional, dan individu dalam upaya bersama untuk mewujudkan visi Indonesia 2045.
Menurut dia, sejarah panjang pembangunan NKRI sejak kemerdekaan 1945 menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, dengan proyeksi bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2045.
Proyeksi ini mencerminkan keyakinan bahwa Indonesia akan mencapai status negara berpendapatan tinggi pada 2038, sesuai dengan RPJPN 2025-2045 Bappenas.
“Kami percaya bahwa keberhasilan pembangunan IKN sangat bergantung pada peran aktif dari semua elemen masyarakat, termasuk individu, lembaga, institusi, pemerintah, dan sektor swasta,” ujar Martin.
Dukungan tersebut, lanjut Martin, sangat diharapkan untuk mempercepat proses pembangunan Ibu Kota Nusantara. “Yang diharapkan tidak hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional, kota berkelanjutan kelas dunia, dan motor penggerak ekonomi Indonesia di masa depan,” pungkasnya.