Dunia

Breaking News! Presiden Korea Selatan Ditangkap, Cetak Sejarah Kelam Negeri Ginseng

Presiden Korea Selatan Ditangkap

Teritorial.com – Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan (Korsel) mencetak sejarah kelam sebagai presiden pertama yang ditangkap ketika masih aktif menjabat.

Perselisihan pun terjadi dengan para penyidik setelah berminggu-minggu menyelidiki dirinya atas tuduhan pemberontakan terkait dunia militer, Yoon akhirnya diamankan.

Seperti yang dilansir lewat Reuters, penangkapan ini adalah yang pertama dilakukan terhadap Presiden pertahanan Korsel.

Sebelumnya, negara ini memiliki sejarah panjang dalam mengadili dan memenjarakan mantan pemimpinnya, namun biasanya mereka ditangkap ketika sudah tidak menjabat lagi.

Penetapan darurat militer singkat pada 3 Desember lalu berhasil membuat heboh di Korsel.

Sejak itulah Yoon yang menuai kritikan, bersembunyi di kediamannya dengan dijaga pasukan keamanan pribadi yang berusaha untuk menghalangi penangkapan sebelumnya.

Kondisi krisis politik paling buruk sepanjang dekade terakhir terjadi di Korsel imbas darurat militer yang berlaku singkat pada awal Desember lalu.

Yoon lalu dimakzulkan oleh parlemen pada 14 Desember lalu, yang membuatnya dinonaktifkan dari tugas-tugas kepresidenan.

Nasib Yoon kini berada di tangan Mahkamah Konstitusi yang berhak mempertimbangkan apakah akan memperkuat permakzulan Yoon dan memberhentikannya atau mengembalikannya ke kekuasaan.

Bukan hanya menghadapi permakzulan, Yoon juga dihadapkan dengan rentetan investigasi kriminal atas tuduhan pemberontakan, satu-satunya dakwaan yang mementahkan kekebalan yang dimiliki Presiden Korsel, termasuk yang dipimpin oleh Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO).

Usai sebelumnya melakukan penolakan untuk memenuhi panggilan pemeriksaan oleh CIO, Yoon akhirnya bersedia untuk menjalani interogasi.

Melalui pesan yang dirilis saat dia akhirnya ditangkap, Yoon mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengakui proses yang menurutnya ilegal ini, namun tunduk untuk menghindari pertumpahan darah.

“Saya memutuskan untuk merespons penyelidikan CIO, meskipun itu merupakan penyelidikan ilegal untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak baik,” ungkap Yoon dalam sebuah pernyataannya.

Sebelumnya, Yoon bersumpah untuk “berjuang sampai akhir” dan meminta para pendukungnya untuk membantu dan menyelamatkan negara dari “kekuatan anti-negara”.

Yoon tampak meninggalkan kediamannya dengan iring-iringan kendaraan dan tiba di kantor CIO demi menjalani interogasi.

Dengan waktu 48 jam, otoritas berwenang dapat menginterogasi Yoon terkait penyelidikan darurat militer yang sedang terjadi.

Setekah interogasi, otoritas berwenang harus mengajukan surat pemerintah penahanan untuk menahan Yoon sampai 20 hari atau membebaskannya.

Sementara itu, tim pengacara Yoon bersikeras menyebut bahwa surat perintah penangkapan terhadap kliennya itu ilegal karena dikeluarkan oleh pengadilan di yurisdiksi yang salah, dan tim yang terbentuk untuk penyelidikan kliennya tidak mempunyai mandat hukum untuk melakukan penyelidikan tersebut.

(*)

Dinda Tiara

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam