Siapa Bermain Dalam Percobaan Membunuh Skripal?

0

Jakarta, Teritorial.com – Total 130 diplomat Russia di Inggris, 14 negara Eropa, Australia, Kanada dan Amerika Serikat diusir dengan dalih Moskow bertanggung jawab dalam upaya membunuh mantan agen ganda Russia Sergei Kripal dan anaknya perempuannya, Yulia, di Salisbury Inggris, 4 Maret 2018.

Amerika Serikat mengusir 48 diplomat dari Washington DC dan 12 lainnya dari PBB, serta penutupan konsulat jenderal Russia di Seattle, negara bagian Washington. Jerman, Perancis dan Polandia mengusir empat diplomat, Ukraina 13, Kanada empat, Republik Ceko dan Lithuania tiga diplomat, Italian, Denmark dan Belanda dua, sedangkan Latvia, Estonia, Finlandia, Swedia, Kroasia dan Romania masing-masing satu. Australia mengusir dua diplomat Russia.

Yunani, Italia, Siprus, dan Austria yang ingin mempertahankan hubungan baik dengan Moskow, bersikap lebih lunak. Mereka bahkan menyalahkan Uni Eropa yang mengambil sikap sangat serius terhadap pandangan Inggris. Di lain pihak, China mendesak Russia maupun Inggris menyelidiki kasus Salisbury berdasarkan fakta.

Keikutsertaan banyak negara mengusir diplomat Russia itu tidak datang dengan sendirinya. Pemerintah Inggris, yang sudah menyatakan keluar dari Uni Eropa, melakukan lobi dan hasilnya seperti di atas. Diperkirakan lebih banyak negara yang akan bersikap negatif terhadap Moskow.

Kembali Ke Masa Lalu

Keberhasilan lobi tersebut membalik dunia kembali ke masa lalu, terbelah antara Barat-Russia dan AS- China. Sejumlah negara yang dulu menjadi anggota Pakta Warsawa turut mengikuti inspirasi Inggris. Adapun di kedua tepi Samudera Pasifik, Washington DC- China mulai terlibat dalam perang dagang.

Untuk sementara Russia , yang disebut membantu kemenangan Presiden Donald Trump, tersudut dalam perimbangan kekuatan permusuhan yang tidak sebanding. Walaupun Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan pengusiran merupakan ‘sikap yang provokatif’ serta akan membalasnya.Tidak diragukan Russia akan membalasnya, tetapi apakah setara dengan tindakan Inggris dan mitranya?

Dalam tahap pertama, Putin telah mengusir 23 diplomat Inggris dan menutup konsulat jenderal Inggris di St.Peterburg. Langkah-langkah berikutnya mungkin akan diambil dalam waktu dekat.

Russia sudah meminta Inggris untuk menyerahkan contoh-contoh racun Novichok yang membuat Sergei Kripal dan anaknya sekarat, tapi ditolak. Russia juga mengingatkan racun syaraf tersebut disimpan juga di negara-negara lain. Adapun Vil Mirzayanov, yang mengembangkan Novichok, telah lama tinggal di Amerika Serikat, dia pergi dengan membawa dokumentasi teknis racun tersebut.

Alexander Lukashevich, Perwakilan Russia untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Kamis (22/3) menyatakan, tak ada riset maupun pengembangan racun syaraf kelas Novichok di Republik Federasi Russia. ‘Sebagaimana dibenarkan Organisasi Pelarangan Senjata-senjata Kimia (OPWC) pada 2017, senjata-senjata kimia di Russia telah dihancurkan. Pengembangannya berlanjut Inggris, Republik Czech dan Swedia.

Menyusul runtuhnya Uni Soviet, sejumlah laboratorium pengembangan senjata-senjata kimia masih berlangsung di negara-negara lain, termasuk di negara-negara kawasan Baltik. Utusan Russia untuk OSCE itu juga menyebut fakta, laboratorium Porton Down, yang merupakan pusat riset kimia pemerintah Inggris, lokasinya berdekatan dengan Salisbury, dimana insiden terjadi.

Siapa Bermain?

Ditinjau dari waktu, percobaan pembunuhan itu dilakukan menjelang pemilihan Presiden Republik Federasi Russia dan penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia Sepakbola di Russia pada 14 Juni-15 Juli 2018. Lalu apakah Sergei Kripal masih bernilai? Apakah hanya gara-gara Yulia memuat sesuatu tentang Putin di Facebook, membuatnya menjadi target pembunuhan?. (SAF)

Share.

Comments are closed.