Yordania, Teritorial.com – Sanjungan serta ucapan selamat tak henti-hentinya mengalir deras kepada Rifdah Farnidah seorang hafidzah asal Sumedang Jawa Barat, yang berhasil meraih juara 2 pada Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) tingkat Internasional yang diselenggarakan di Yordania selama 6 hari, sejak tanggal 19-24 Maret 2018.
Lomba internasional tersebut diikuti oleh 30 negara. Hasilnya untuk juara pertama diraih oleh Aljazair, juara dua Indonesia, dan juara ketiga Iran.Dengan keberhasilan yang diraih, koleksi kejuaraan yang diperoleh oleh Rifdah yang tanggal 3 juni nanti baru berusia 23 jadi bertambah. Tiga kali sebagai juara 1 di MHQ Nasional dan satu kali sebagai juara 2 di MHQ Internasional.
Sebelumnya, dikutip dari situs NU, Rifdah sudah juara 1 MTQ tingkat Nasional JQHNU golongan 5 juz di Kalimantan Barat tahun 2012, juara 1 MTQ Nasional golongan 10 juz di Nusa Tenggara Barat tahun 2016, dan juara 1 MTQ Nasional golongan 30 juz di Kalimantan Barat tahun 2017. Rifdah merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Ayahnya Muhammad Kadris dan Ibunya Ai Faridah yang tinggal di Desa Sukamantri, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sejak kecil mendidik Rifdah supaya mencintai Al-Quran.
Di usianya yang masih anak-anak, Rifdah yang menyukai warna ungu ini sudah dimasukkan ke Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah. Tidak heran ketika kelas 1 SMA, Rifdah sudah mampu mengkhatamkan Al-Quran 30 juz dengan cara dihafal. Salah seorang pembimbingnya Mutmainnah mengatakan bahwa Rifdah itu seorang hafidzah yang mutqin. Hafidzah mutqin itu hafidzah yang benar-benar hafal Al-Quran 30 juz. Bisa disimak dengan lancar tanpa melihat mushaf Al-Quran. Bahkan seluruh waktunya habis didedikasikan untuk Al-Quran.
Mutmainnah yang tercatat sebagai dosen di Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta juga mengatakan keberhasilan yang di peroleh oleh Rifdah sebagai langkah awal untuk menuju ketingkat selanjutnya. “Jangan puas sampai di sini saja, pelajari terus Al-Quran karena samudra Al-Quran sangat luas. Hafalan Al-Quran yang mutqin menjadi pintu gerbang untuk mengarungi samudera Al-Quran,” harapnya.
“Semoga ke depannya di Indonesia akan tumbuh dan berkembang lagi generasi yang semakin peduli dengan Al-Quran. Sehingga Indonesia menjadi gudang huffadz (penghafal Quran) juara Dunia,” tutup Mutmainnah. (SON)