New york, Teritorial.com – Memiliki latar belakang sebagai intelijen tentunya ada yang beda dengan Menteri Luar Negeri baru Amerika Serikat (AS) saat ini. Menggantikan Rex Tillerson ynag telah dipecat oleh Donld Trump, tentunya Mike Pompeo memiliki formulasi khusus dalam menjewatahkan kebijakan luar negeri negara Superpower tersebut.
Khawatir terhadap perubahan kebijakan kerjasama dengan Indonesia, Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph Donovan, memastikan bahwa siapapun yang akan menjadi Menteri Luar Negeri AS kebijakan Washington terhadap Jakarta tidak akan pernah berubah. Kepastian itu disampaikan Donovan saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, di kantor Kementerian Luar Negeri di kawasan Pejambon, Jakata Pusat.
“Tadi pembicaraan kerja sama bilateral termasuk mengenai Menteri Luar Negeri baru AS, Mike Pompeo, kemarin sudah lakukan fit and proper test di Kongres AS selama 4 jam. Hasilnya akan diketahui dalam minggu dpn atau dua minggu lagi,” ucap Direktur Amerika 1 Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Zelda Wulan Kartika, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.
“Dubes AS memastikan kepada Menlu bahwa Pemerintah AS, siapapun Menlunya, tetap berkomitmen tinggi untuk memajukan kemitraan strategis antara AS dan Indonesia,” sambungnya, Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Zelda kemudian menuturkan selain mengenai kepastian hubungan AS dan Indonesia, dalam pertemuan tersebut juga di bahas sejumlah isu-isu global, seperti mengenai Laut China Selatan dan juga mengenai konflik Suriah. Tetap pada prinsipnya Indonesia di mata AS merupakan bagian penting dari polugri AS di Asia Tenggara.
Kepada Indonesia, Dubes Donovan yang memimpin delegasi AS tersebut menerangkan ada inisiatif baik tetunya bagi AS untuk Indonesia, lantaran Indonesia sendiri menjadi penghubung kepentingan AS terhadap ASEAN. Terkait isu strategis di kawasan khususnya dalam menghadapi Cina di LCS, Menlu AS yang baru akan dilantik tersebut pastinya akan mengendepankan cara-cara yang kooperatif sejalan dengan apa yang tengah diupayakan dalam diskursus Indo-Pasifik. (SON)