EKOBIZ

PT Napindo Media Ashatama Kembali Gelar Indo Livestock 2025 Expo & Forum di Surabaya: Sinergi Enam Pameran Internasional Dorong Produktivitas Industri Nasional

Surabaya, Teritorial.com – PT Napindo Media Ashatama (Napindo) dengan penuh antusiasme meluncurkan gelaran akbar pameran dan forum internasional Indo Livestock, Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2025 Expo & Forum yang akan berlangsung pada 2 – 4 Juli 2025, bertempat di Grand City Convex (GCC), Surabaya. Sinergi enam pameran bergengsi ini menghadirkan 5 paviliun negara, mencakup China, Korea, Taiwan, Eropa, dan Denmark. Sebanyak 300 perusahaan dari 15 negara mengkonfirmasi partisipasinya pada pagelaran tahun ini, mencerminkan kepercayaan tinggi dari kalangan industri serta komunitas domestik dan internasional terhadap inovasi dan solusi terdepan di bidang peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan dan akuakultur.

Assistant Project Director PT Napindo Media Ashatama, Lisa Rusli menyampaikan dalam konferensi pers hari ini, kehadiran kolaborasi enam pameran ini merupakan wujud dukungan nyata terhadap kemajuan industri peternakan, pengolahan susu, dan perikanan di Indonesia.

“Pagelaran ini bertujuan untuk membantu memenuhi gizi masyarakat melalui produk hasil peternakan, pengolahan susu, dan perikanan, sekaligus meningkatkan produktivitas industri lokal. Upaya ini dilakukan khususnya dengan menggiatkan peternak milenial dan pemberdayaan generasi muda di bidang peternakan, agar mereka mampu bersaing serta memenuhi kebutuhan baik di dalam maupun luar negeri,” jelas Lisa.

“Dengan pengalaman Napindo menyelenggarakan Indo Livestock yang kini telah terselenggara lebih dari 2 dekade, membuktikan konsistensi Napindo dalam mendorong perekonomian nasional lewat penyelenggaraan pameran dan forum internasional di negeri sendiri, sekaligus menegaskan komitmen kami untuk berkontribusi dalam mendorong inovasi dan solusi terdepan di sektor terkait. Apresiasi dan antusiasme positif dari 40 kementerian, lembaga, asosiasi, dan akademisi juga turut menyukseskan terselenggaranya kegiatan Indo Livestock di Surabaya kali ini,” tambahnya.

Dari sisi pertanian, drh. Edy Budi Susila. M.Si Kepala Balai Besar Veteriner Farma Surabaya mewakili Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) mengatakan, “Pameran Indo Livestock menjadi katalis di dalam perkembangan dan peningkatan populasi ternak dari sisi investasi maupun dari sisi teknologi.”

Dalam pameran kali ini Kementan RI akan menampilkan keunggulan pertanian dan peternakan selain gelar talk show tentang sapi perah dan daging. Edy pun menilai pemilihan lokasi Indo Livestock sangat tepat, “Tepat sekali kalau digelar di Kota Surabaya, dimana Jawa Timur menjadi penyokong kebutuhan susu, daging, dan telur nasional.”

Sementara Machmud. SP. MSc, Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan mewakili Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menegaskan banyak sumber daya laut yang perlu dikembangkan maksimal. Karena potensi dan peluang sangat besar dengan garis pantai Indonesia terpanjang nomor 2 di dunia setelah Kanada.

“Buktinya ekspor produk ikan Indonesia urutan 10 dengan tujuan utama AS, China, Jepang, dan Eropa. Dan dalam pameran kali ini hadir buyer top ikan dunia. Kesempatan bagi kita mengenalkan produk dan teknologi.”

Hadirnya gelaran ini Machmud meyakini acara Indo Fisheries akan menarik antusias masyarakat. “Acaranya sangat menarik terutama bagi masyarakat Jawa Timur, yang tentunya telah berkecimpung di dunia perikanan dan terima kasih sudah mendukung kebijakannya KKP untuk mengembangkan perikanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ucap Mahmud.

Senada dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Rully Sety Purnama selaku CEO Minapoli juga menyambut antusias dan kegembiraannya dalam pameran kali ini karena akan menampilkan inovasi baru alat produksi udang salah satunya yang dibuat oleh siswa SMK Perikanan dan Kelautan Puger yang bekerjasama dengan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

“Melihat kondisi saat ini sudah seharusnya memperluas pasar alternatif ke negara lain. Dengan hadirnya buyer, berharap daya saing industri, sehingga produk perikanan Indonesia bisa berkembang dan dikenal oleh buyer,” kata Rully.

Antusias ini tidak hanya datang dari industri dalam negeri, namun juga datang dari berbagai negara lainnya yang menjadi peserta pameran. Negara-negara peserta pameran yang telah mengkonfirmasi partisipasinya meliputi Australia, China, India, Indonesia, Italia, Yordania, Korea, Denmark, Malaysia, Nigeria, Prancis, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat. Acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini, akan dihadiri oleh 15.000 pengunjung profesional yang akan turut serta dalam kegiatan pameran, forum, dan berbagai kegiatan menarik.

Olivia Astari

About Author

You may also like

Daerah EKOBIZ

Kisah Si Radja Cendol di Sequis Talk

Jakarta, Teritorial.com –  Berawal dari sebuah gerobak cendol sederhana terbuat dari kayu, Danu Sofwan mengawali bisnisnya dengan berjualan cendol yang
Daerah EKOBIZ

Lonjakan Harga Tinggi, Bitcoin Dilarang BI

 Jakarta,  Teritorial.com – Memasuki era dimana hampir semuanya dapat  didigitalisasikan, Bitcoin menjadi salah satunya fenomena yang sedang marak diperbincangkan, terkait