Nasional

Rangkaian Upacara HUT RI ke-80 di Istana Merdeka

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung khidmat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu (17/8/2025). Upacara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dihadiri langsung oleh Presiden sebagai pembina upacara, Wakil Presiden, serta berbagai pejabat tinggi negara.

Berdasarkan Surat Menteri Sekretaris Negara Nomor B-25/M/S/TU.00.03/08/2025, rangkaian upacara berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan mengikuti protokol resmi yang telah ditetapkan pemerintah.

Sejak pukul 07.00 WIB, tamu undangan mulai memasuki area Istana Merdeka dengan pengawasan ketat dari pasukan pengamanan presiden. Para petugas, pasukan pengibar bendera, dan perangkat upacara telah menempati posisi masing-masing di halaman istana.

Susunan upacara telah disesuaikan dengan pedoman resmi yang berlaku, mulai dari penyambutan Presiden dan Wakil Presiden hingga prosesi penurunan bendera pada sore hari.

  1. Persiapan Awal yang Menentukan Kelancaran Upacara

Selain itu, pasukan kehormatan dari TNI dan Polri bersiap dengan formasi lengkap, sementara kelompok paduan suara, marching band, serta tim kesehatan melakukan pengecekan akhir agar dapat melaksanakan tugas tanpa hambatan. Kesiapan awal ini merupakan faktor kunci yang menentukan kelancaran jalannya upacara, karena sedikit keterlambatan dapat memengaruhi seluruh rangkaian acara selanjutnya.

Persiapan teknis juga melibatkan gladi bersih sehari sebelumnya, yang memastikan sinkronisasi antara pasukan, tim protokoler, dan perangkat upacara. Dengan demikian, saat acara dimulai pada pagi hari, semua elemen sudah terkoordinasi dengan baik dan siap menjalankan tugasnya sesuai susunan resmi.

  1. Penyambutan Presiden, Wakil Presiden, dan Pejabat Negara

Puncak acara pagi adalah Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB. Upacara ini diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih dua jam, mencakup berbagai tahapan penting yang telah diatur secara detail.

Seluruh menteri kabinet, pimpinan lembaga tinggi negara, duta besar negara sahabat, serta tokoh masyarakat hadir dalam barisan undangan yang ditempatkan sesuai protokol. Pada momen ini, suasana khidmat tercipta dengan pengibaran bendera Merah Putih setengah tiang sementara hingga prosesi inti dilakukan.

Penyambutan Presiden dan Wakil Presiden tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menegaskan legitimasi negara dalam memperingati detik-detik proklamasi. Urutan ini menjadi penting karena menandai transisi dari tahap persiapan menuju pelaksanaan inti upacara.

  1. Pembacaan Teks Proklamasi dan Doa Kebangsaan

Puncak upacara dimulai tepat pukul 10.00 WIB dengan sirene panjang selama satu menit sebagai tanda detik-detik proklamasi. Setelah itu, Ketua DPR membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yang kemudian dilanjutkan dengan hening cipta dipimpin oleh Presiden.

Momen ini menghadirkan rasa haru dan kebanggaan, mengingatkan bangsa pada perjuangan panjang merebut kemerdekaan. Setelah hening cipta, Menteri Agama memimpin doa kebangsaan yang dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan kemajuan negara.

Urutan ini menjadi inti upacara karena menghubungkan sejarah perjuangan dengan doa untuk masa depan, memperkuat makna HUT RI ke-80 sebagai tonggak perjalanan bangsa

  1. Puncak Pengibaran Bendera Merah Putih

Di momen ini, pemimpin upacara memasuki lapangan dan mengambil alih komando. Pembina upacara (Presiden) tiba dan menerima penghormatan. Pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh Paskibraka, diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.

Mengheningkan cipta, dilanjut dengan pembacaan Pancasila, pembukaan UUD 1945, dan pembacaan Keputusan Presiden jika ada penganugerahan. Amanat pembina, pembacaan doa, laporan pemimpin upacara, penghormatan dan pembubaran barisan.

Dalam kesempatan itu, dihadiri oleh tamu undangan yang terdiri dari Pimpinan Lembaga Negara, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Kabinet Merah Putih, Jaksa Agung, Panglima TNI, dan Kapolri,serta Para Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh negara-negara sahabat di Jakarta, tamu undangan lainnya, serta masyarakat.

  1. Penutupan dengan Penurunan Bendera pada Sore Hari

Rangkaian upacara ditutup dengan prosesi penurunan bendera pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB. Pasukan Paskibraka kembali tampil dengan formasi berbeda untuk menurunkan Sang Saka Merah Putih dengan penuh kehormatan dan ketelitian.

Prosesi penurunan diiringi lagu kebangsaan serta doa penutup yang dipanjatkan sebagai ungkapan syukur atas kelancaran seluruh rangkaian acara. Presiden dan Wakil Presiden kemudian meninggalkan lokasi dengan penghormatan terakhir dari pasukan kehormatan.

Penutupan upacara ini menandai berakhirnya peringatan HUT RI ke-80 sekaligus menjadi simbol semangat persatuan bangsa dalam menghadapi tantangan masa depan.

Olivia Astari

About Author

You may also like

Nasional

Munas NU Sepakat Tingkatkan Kontribusi Memperkokoh Nilai Kebangsaan

Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Musyawarah Besar NU dari waktu ke waktu selalu memberi kontribusi penting bagi bangsa Indonesia. Tema
Nasional

Kedubes AS sampaikan penolakan Panglima TNI kesalahan administratif

Jakarta, Teritorial.com- Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta menyampaikan bahwa penolakan masuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke wilayah AS