TERITORIAL.COM, JAKARTA – Pasar saham global diperdagangkan mendekati level tertinggi sepanjang masa pada Jumat (15/8), menjelang pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, yang akan membahas konflik Ukraina. Pelaku pasar juga menanti rilis data penjualan ritel AS yang dinilai dapat memberi gambaran kesehatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Indeks MSCI All Country World tercatat naik 0,2% menjadi 953,4 poin, hanya terpaut tipis dari rekor 954,21 poin yang dicapai pada Rabu lalu. Saham-saham Eropa menguat tipis di awal perdagangan, sementara kontrak berjangka Wall Street menguat sekitar 0,1–0,2%.
Gedung Putih menjadwalkan pertemuan Trump-Putin pada pukul 11.00 waktu Alaska (19.00 GMT). Trump berharap dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata, meski peluangnya masih belum pasti. Ia juga membuka kemungkinan menggelar pertemuan lanjutan yang melibatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy jika pembicaraan awal berjalan positif.
“Masih ada sedikit premi risiko di pasar Eropa karena perang. Setiap kemajuan menuju resolusi konflik dapat memangkas hal itu,” ujar Shaniel Ramjee, Co-Head Multi-Asset di Pictet Asset Management, seraya menambahkan bahwa harga minyak dan komoditas lain juga berpotensi bereaksi. “Namun, pasar telah belajar untuk tidak berharap terlalu banyak dari negosiasi seperti ini. Pada akhirnya, Zelenskiy dan pihak Eropa perlu dilibatkan dalam kesepakatan akhir.”
Selain geopolitik, perhatian investor tertuju pada data penjualan ritel AS yang akan dirilis hari ini. Hal ini menyusul lonjakan tak terduga pada data indeks harga produsen (PPI) Kamis lalu, yang memicu kekhawatiran inflasi dan memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.
“Kenaikan PPI itu menghapus semua pembicaraan tentang kemungkinan pemangkasan 50 basis poin pada September,” kata Mike Houlahan, Direktur Electus Financial Ltd di Auckland.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun berada di level 4,287%, stabil setelah naik 5 basis poin sehari sebelumnya. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,2% menjadi 97,965.
Dari Asia, data PDB Jepang menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 1% pada kuartal April–Juni, melampaui perkiraan analis. Yen menguat 0,4% terhadap dolar AS, diperdagangkan di level 147,16.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah Brent turun 0,7% menjadi US$63,52 per barel, sedangkan harga emas naik tipis 0,2% menjadi US$3.342 per ons.
Sementara itu, pasar kripto mulai stabil setelah Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi US$124.480,82 pada Kamis lalu. Pada perdagangan terakhir, mata uang digital tersebut menguat 0,9%.
Penulis: Kayla Dikta Alifia