Wellness

Cacing Kremi pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Ilustrasi Cacing Kremi

TERITORIAL.COM,JAKARTA – Infeksi cacing kremi atau enterobiasis menjadi salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami anak-anak Indonesia. Parasit Enterobius vermicularis ini paling sering menyerang anak usia sekolah dan prasekolah, membuat orangtua perlu waspada terhadap penularannya.

Cacing kremi berbentuk kecil, tipis, dan berwarna putih yang dapat hidup serta berkembang biak di usus besar dan rektum manusia. Ukurannya sangat kecil, dengan panjang betina dewasa mencapai 8-13 milimeter, sedangkan yang jantan hanya 2-5 milimeter.

Mengapa Anak-anak Rentan Terinfeksi?

Anak-anak memiliki risiko tinggi terinfeksi cacing kremi karena beberapa faktor. Kebiasaan alami anak memasukkan tangan atau benda ke dalam mulut, ditambah sistem kekebalan tubuh yang masih dalam tahap perkembangan, membuat mereka mudah terpapar parasit ini.

Penularan terjadi ketika anak tanpa sadar memasukkan telur cacing ke dalam tubuh melalui benda yang terkontaminasi atau jari mereka. Lingkungan sekolah dan tempat penitipan anak menjadi zona risiko tinggi karena interaksi antar anak yang intensif.

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Infeksi cacing kremi umumnya ditandai dengan gejala khas berupa rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari. Gejala lain yang dapat muncul meliputi:

  • Gangguan tidur akibat rasa gatal
  • Mudah marah atau rewel
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Pada anak perempuan, dapat terjadi keputihan atau infeksi saluran kemih

Gejala ini timbul karena cacing betina keluar dari anus pada malam hari untuk bertelur, menyebabkan iritasi dan rasa gatal yang mengganggu.

10 Strategi Pencegahan Efektif

Mengingat tingginya risiko penularan, orangtua perlu menerapkan langkah-langkah pencegahan komprehensif:

1. Disiplin Cuci Tangan Ajarkan anak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah bermain. Durasi cuci tangan minimal 20 detik dengan teknik yang benar.

2. Jaga Kebersihan Kuku Potong kuku anak secara rutin dan pastikan selalu bersih. Kuku panjang menjadi tempat persembunyian telur cacing yang sulit dijangkau saat cuci tangan.

3. Hindari Kebiasaan Buruk Larang anak memasukkan benda sembarangan ke mulut, menggigit kuku, atau mengisap jari. Berikan pengertian dengan bahasa yang mudah dipahami.

4. Mandi Teratur Pastikan anak mandi setiap hari, terutama setelah beraktivitas di luar rumah. Hindari mandi bersama untuk mencegah penularan melalui air.

5. Kebersihan Lingkungan Bersihkan secara rutin mainan, lantai, meja, karpet, dan toilet menggunakan disinfektan. Fokus pada area yang sering disentuh anak.

6. Pisahkan Barang Pribadi Jangan biarkan anak berbagi handuk, pakaian, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain, termasuk saudara kandung.

7. Cuci dengan Air Panas Gunakan air bersuhu minimal 60°C untuk mencuci sprei, selimut, handuk, dan pakaian dalam. Suhu tinggi efektif membunuh telur cacing.

8. Atasi Gatal dengan Bijak Jika anak mengeluh gatal di area anus, berikan obat anti-gatal dan hindari menggaruk. Potong kuku pendek untuk mencegah luka garukan.

9. Kebersihan Kamar Tidur Ganti sprei dan sarung bantal minimal dua kali seminggu. Bersihkan kamar dengan vakum untuk menghilangkan telur cacing yang mungkin tersebar.

10. Konsultasi Medis Rutin Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala dan konsultasi dengan dokter anak mengenai pemberian obat cacing sebagai langkah pencegahan.

Penanganan Jika Sudah Terinfeksi

Apabila anak sudah terlanjur terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter. Pengobatan umumnya menggunakan obat antiparasit seperti mebendazole, albendazole, atau pyrantel pamoate sesuai dosis yang direkomendasikan dokter.

Para ahli kesehatan menekankan pentingnya mengobati seluruh anggota keluarga secara bersamaan, meski tidak semua menunjukkan gejala. Hal ini untuk mencegah reinfeksi yang sering terjadi pada kasus cacing kremi.

Edukasi sebagai Kunci Utama

Pencegahan terbaik adalah edukasi. Ajarkan anak pentingnya menjaga kebersihan diri dengan cara yang menyenangkan, seperti melalui lagu atau permainan. Berikan contoh nyata dan konsisten dalam menerapkan pola hidup bersih.

Orangtua juga perlu memahami bahwa infeksi cacing kremi bukanlah indikator kebersihan keluarga yang buruk. Menurut literatur medis, ini adalah masalah umum yang bisa menimpa siapa saja, terutama anak-anak. Yang terpenting adalah penanganan yang tepat dan pencegahan berulang.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini secara konsisten, risiko infeksi cacing kremi pada anak dapat diminimalkan secara signifikan. Kunci utamanya terletak pada kedisiplinan menjalankan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidaan sehari-hari.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Wellness

5 Posisi Tidur yang Bisa Bikin Asam Lambung Naik, Hindari!

Jakarta, teritorial.com – Asam lambung naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD) bisa mengganggu kualitas tidur. Rasa perih di dada, sensasi terbakar di
Wellness

Menkes Budi Sebut Laki-laki dengan Ukuran Celana 33 Lebih Cepat Menghadap Allah

TERITORIAL.COM, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi sadikin memberi peringatan kepada masyarakat untuk memperhatikan beberapa indikator kesehatan agar terhindar dari