TERITORIAL.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melantik Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura).
Pelantikan berlangsung pada Senin (25/8/2025) pagi di Istana Negara, Jakarta, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 76/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara.
Profil Didit Herdiawan dan Timnya
Laksamana Madya Tni (Purn.) Didit Herdiawan lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ia memiliki pengalaman panjang di TNI AL sebelum meniti karier di pemerintahan.
Pengalaman Didit menjabat sebagai Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, menjadi modal utama untuk memimpin Badan Otorita Pantura.
Dalam kepemimpinannya, Didit dibantu oleh dua wakil kepala badan. Darwin Trisna Djajawinata, Direktur Operasional & Keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), serta Suhajar Diantoro, mantan Sekretaris Jenderal Kemendagri 2022–2024.
Siap Tangani Rob di Pesisir Utara Jawa
Badan Otorita hadir untuk mengelola risiko rob di pesisir utara Jawa dengan memimpin pembangunan tanggul laut raksasa yang membentang dari Banten hingga Gresik.
Tanggul ini menjadi prioritas utama untuk melindungi Jakarta dan Semarang, dua wilayah yang paling rentan banjir pasang laut. Pembangunan juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan Pantura.
“Pemerintah tidak bisa membiarkan rakyat hidup terus-menerus dalam ancaman rob. Badan ini hadir untuk memberikan solusi nyata,” ujar Presiden Prabowo.
Tantangan dan Harapan
Selain membutuhkan investasi besar, proyek ini juga memerlukan koordinasi intens antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta.
Pemerintah juga memperhatikan aspek lingkungan karena pembangunan dapat memengaruhi ekosistem pesisir dan nelayan lokal.
Penunjukan Didit yang berpengalaman di bidang pertahanan laut menekankan pentingnya keamanan maritim. Sementara itu, Darwin dan Suhajar akan memperkuat manajemen dan pengambilan kebijakan publik.
Dengan struktur kepemimpinan baru ini, pemerintah berharap pembangunan tanggul laut Pantura dapat segera dilaksanakan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), serta memberikan perlindungan jangka panjang bagi jutaan warga pesisir.

