TERITORIAL.COM, JAKARTA – Malang bukan hanya tentang apel dan hawa dingin.
Di balik lanskap pegunungannya yang memesona, tersembunyi sebuah kota dengan kekayaan budaya yang begitu dalam.
Dari peninggalan purbakala hingga tradisi yang masih dijaga, Malang adalah sebuah museum hidup yang tak ada habisnya untuk dieksplorasi.
Ada apa saja jejak budaya di Kota Malang? Simak ulasan lengkapnya!
Menelusuri Lorong Waktu di Museum
Perjalanan kita dimulai dari jantung kota.
Di sini, sejarah Malang terangkum dengan apik di dalam beberapa museum.
- Museum Brawijaya
Museum ini adalah saksi bisu perjuangan rakyat Malang dalam mempertahankan kemerdekaan.
Koleksinya beragam, mulai dari senjata, seragam pejuang, hingga diorama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting.
Yang paling ikonik adalah Gerbong Maut, gerbong kereta api yang menjadi saksi bisu kekejaman tentara Belanda terhadap pejuang Indonesia.
- Museum Zoologi Frater Vianney
Terletak di dalam kompleks Sekolah Frateran, museum ini menawarkan pengalaman unik. Koleksinya berupa aneka ragam hewan yang diawetkan, dari mamalia, serangga, hingga burung langka.
Museum ini cocok untuk keluarga dan siapa pun yang ingin belajar lebih banyak tentang keanekaragaman hayati.
Candi Peninggalan Jejak Sejarah
Malang adalah salah satu pusat peradaban Hindu-Buddha di masa lampau.
Jejaknya masih bisa kita saksikan dalam bentuk candi-candi megah yang tersebar di berbagai sudut kota dan kabupaten.
- Candi Singasari
Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singhasari yang didirikan oleh Kertanegara.
Candi Singasari memiliki arsitektur yang unik dengan pahatan relief yang detail.
Meskipun tidak utuh, keindahan dan nilai historisnya tetap terasa kuat.
Di dekat candi ini, terdapat patung Dwarapala raksasa yang dipercaya sebagai penjaga gerbang istana.
- Candi Jago
Candi ini terkait erat dengan kisah Raja Kertanegara yang diperabukan di sini.
Candi Jago memiliki keunikan karena arsitekturnya yang berundak-undak dan reliefnya yang menceritakan kisah-kisah Buddha serta Ramayana.
Candi ini menjadi bukti perpaduan antara budaya Hindu dan Buddha di masa lalu.
- Candi Badut
Diperkirakan sebagai candi tertua di Jawa Timur, Candi Badut adalah peninggalan Kerajaan Kanjuruhan.
Candi ini memiliki bentuk yang sederhana namun menyimpan makna sejarah yang mendalam.
Nama “Badut” sendiri berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta, Bhadut, yang berarti ‘tempat suci’.
Tradisi yang Masih Hidup dan Bernapas
Selain peninggalan fisik, kekayaan budaya Malang juga tercermin dalam tradisi yang masih lestari hingga hari ini.
- Tari Topeng Malangan
Ini adalah salah satu seni pertunjukan paling ikonik dari Malang.
Dengan topeng kayu berukir yang detail dan penuh ekspresi, tarian ini menceritakan kisah-kisah epik dari Panji.
Setiap topeng memiliki karakter dan makna filosofisnya sendiri, menjadikannya bukan hanya tarian, melainkan juga sebuah narasi kehidupan.
- Karapan Sapi
Meskipun lebih identik dengan Madura, tradisi Karapan Sapi juga bisa ditemukan di beberapa daerah di Malang. Acara ini memadukan balapan sapi yang seru dengan festival rakyat yang meriah.
- Tradisi Petik Apel
Sebagai sentra penghasil apel, Malang memiliki tradisi petik apel yang menarik. Pengunjung bisa merasakan langsung pengalaman memetik apel segar dari pohonnya dan belajar tentang proses budidaya buah ikonik ini.
Mengunjungi Malang berarti menyelami sebuah perjalanan yang melintasi masa.
Dari museum yang menyimpan cerita perjuangan, candi yang menguak peradaban kuno, hingga tradisi yang terus dijaga, Malang menawarkan lebih dari sekadar liburan.
Ia menawarkan sebuah pengalaman budaya yang kaya, otentik, dan tak terlupakan.
Jadi, kapan kamu siap menyusuri jejak-jejak budaya di Kota Bunga ini?
(*)