Ekonomi

Saham Indonesia Anjlok 1,97% Imbas Tragedi Driver Gojek

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka dengan pergerakan negatif pada perdagangan Jumat (29/8/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tertekan dan mengalami penurunan cukup dalam, dipicu sentimen negatif dari dinamika sosial yang terjadi di Tanah Air.

Sejak pembukaan, IHSG tercatat turun 1,24% ke level 7.853 pada pukul 09.05 WIB. Tekanan jual makin kuat hingga pukul 10.56 WIB, indeks melemah lebih dalam 1,97% ke level 7.793. Data RTI Business menunjukkan, sebanyak 618 saham anjlok, 103 saham menguat, dan 74 saham stagnan.

BNI Sekuritas dalam laporannya menyebutkan, IHSG hari ini diperkirakan bergerak di rentang support 7.830–7.900 dengan resistance 8.000–8.050.

Tragedi Ojol Jadi Pemicu Kekhawatiran

Penurunan tajam IHSG disebabkan oleh imbas dari peristiwa tragis yang memicu amarah publik. Pada Kamis malam (28/8/2025), bentrokan antara massa demonstran dengan aparat pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Seorang pengemudi ojek online (ojol) Gojek bernama Affan Kurniawan (21) tewas setelah terlindas mobil taktis Brimob yang melaju cepat di tengah kerumunan demonstran.

Manajemen GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mengonfirmasi bahwa korban adalah mitra resmi mereka. Ribuan pengemudi ojol kemudian turun ke jalan menuntut keadilan, melakukan aksi di Polda Metro Jaya hingga Gedung DPR sejak Kamis malam. Situasi ini menambah ketidakpastian politik dan ekonomi, sehingga investor memilih bersikap menunggu dan berhati-hati.

Kontras dengan Pasar Global

Berbeda dengan IHSG, pasar saham global justru bergerak positif.

Di Amerika Serikat, bursa saham kompak menguat. Dua indeks besar, S&P 500 dan Dow Jones, bahkan kembali mencetak rekor tertinggi.

Meski saham Nvidia turun tipis 0,8% akibat isu perdagangan antara AS dan China, secara umum investor masih optimistis. Alasannya, laporan keuangan Nvidia menunjukkan lonjakan pendapatan hingga 56% pada kuartal terakhir, hal ini menandakan permintaan terhadap chip berbasis kecerdasan buatan (AI) masih sangat kuat. Sentimen positif ini juga ikut mengangkat saham-saham teknologi lainnya seperti Alphabet dan Amazon.

Bursa Asia-Pasifik Campur Aduk

Di kawasan Asia-Pasifik, pergerakan indeks saham pada Kamis (28/8) terlihat bervariasi. Di Jepang, Nikkei 225 menguat 0,73% didorong sentimen positif dari sektor teknologi. Namun sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong justru melemah 0,81% karena tekanan dari saham properti dan keuangan.

Para investor di Asia cenderung bersikap hati-hati sambil menunggu keputusan penting dari Bank of Korea terkait arah kebijakan suku bunga. Dari Australia, muncul kabar yang menarik perhatian yakni perusahaan tambang Lynas Rare Earths, salah satu produsen tanah jarang terbesar di dunia, berencana menggalang dana besar melalui penerbitan saham baru untuk memperluas bisnisnya.

Rekomendasi Saham

Di tengah tekanan tanah air, BNI Sekuritas tetap memberi rekomendasi sejumlah saham yang dinilai potensial untuk dicermati investor hari ini, antara lain BBYB, ATLA, MBMA, MINA, dan CUAN.

Meski pasar saham Indonesia sedang tertekan, analis menegaskan pentingnya investor untuk tetap berhati-hati, memantau perkembangan situasi, dan mempelajari dengan cermat instrumen investasi sebelum mengambil keputusan.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Ekonomi

Internet Tak Lagi Kebutuhan Tersier, Segini Uang yang Dihabiskan Orang Indonesia Tiap Bulan

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Terungkap sebagian besar orang Indonesia rela menghabiskan uang maksimal Rp100.000 untuk membeli paket internet mobile dari operator seluler.
Ekonomi

Rupiah Melemah Imbas Demo Memanas di Indonesia

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Nilai tukar Rupiah di pembukaan perdagangan, Jumat (29/08/2025) di Jakarta, melemah sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi