TERITORIAL.COM,JAKARTA – Antusiasme luar biasa terlihat dari ratusan warga Indonesia dan Amerika Serikat yang memenuhi gedung Asia Pacific Cultural Center (APCC) di Tacoma, negara bagian Washington. Ratusan warga ini menikmati suasana penuh warna yang memperkuat ikatan persahabatan Indonesia dengan AS melalui acara Indonesian Day bertema “Taste of Indonesia” yang berlangsung meriah.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco melaporkan bahwa lebih dari 500 pengunjung hadir dalam acara budaya yang pertama kali diselenggarakan ini. Besarnya antusiasme publik Amerika menunjukkan betapa menariknya kekayaan budaya Indonesia di mata masyarakat internasional.
Program Budaya Perdana yang Akan Rutin Digelar
“Taste of Indonesia” merupakan program perdana yang akan dikembangkan menjadi kegiatan tahunan di wilayah tersebut. Acara ini terwujud berkat kolaborasi solid antara Indonesian Cultural Association (ICA), KJRI San Francisco, dan Asia Pacific Cultural Center (APCC) yang mewakili 47 negara dan budaya.
Konsul Jenderal RI di San Francisco, Yohpy Ichsan Wardana, menekankan pentingnya program seperti ini dalam memperkuat diplomasi kebudayaan. “Melalui pertunjukan seni dan budaya, kehadiran Indonesia akan semakin dikenal sehingga hubungan masyarakat Indonesia dan Amerika Serikat makin solid,” ungkapnya.
Diplomasi Rakyat Sebagai Jembatan Persahabatan
Yohpy juga menggarisbawahi peran strategis diaspora Indonesia di Amerika Serikat sebagai duta budaya informal. Mereka menjadi garda terdepan dalam memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat lokal, khususnya di negara bagian Washington.
“Kontak langsung antar masyarakat menjadi jembatan vital untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia-AS,” tegas Yohpy, menegaskan pentingnya diplomasi people-to-people dalam membangun relasi antar bangsa.
Sementara itu, Executive Director APCC Faaluaina Pritchard menyambut positif acara ini sebagai bagian upaya meningkatkan visibilitas Indonesia di kawasan Pacific Northwest. “Kami berharap kemitraan APCC dan ICA terus berlanjut untuk menghadirkan kekayaan budaya Indonesia bagi masyarakat setempat,” katanya.
Ragam Atraksi Budaya yang Memukau
Acara “Taste of Indonesia” menghadirkan ragam lengkap kekayaan budaya Nusantara. Pengunjung dapat menikmati kuliner khas Indonesia dan tarian tradisional Indonesia yang memukau. Selain itu, digelar pula fashion show yang menampilkan busana tradisional, pameran batik yang menawan, serta lomba pasang sarung tradisional yang menghibur.
KJRI San Francisco turut berpartisipasi dengan membuka stan khusus untuk mempromosikan jamu tradisional Indonesia, memperkenalkan warisan pengobatan herbal Nusantara kepada masyarakat Amerika.
Antusiasme warga lokal tercermin dari kehadiran Nursiani Syarief yang rela menempuh perjalanan jauh dari San Bruno, California, demi menyaksikan pertunjukan budaya dan mencicipi kuliner Indonesia. “Saya bangga melihat langsung budaya Indonesia begitu menarik bagi orang-orang di sini,” ujar Nur yang telah lama tinggal di California.
Asia Pacific Cultural Center (APCC) merupakan pusat pertukaran budaya yang menyediakan program dan layanan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, kesetaraan, dan keterlibatan masyarakat Asia dan Kepulauan Pasifik. Organisasi nirlaba ini didirikan pada 1996 di Tacoma Selatan dengan moto “Bringing People Together, Learning Together, and then Teaching Together”.
Indonesian Cultural Association (ICA) yang didirikan pada 23 Januari 2014, telah menjadi anggota APCC sejak 2016. APCC mewakili 47 negara dan budaya, menawarkan program serta layanan yang menghormati keunikan seni, protokol bisnis, sejarah, dan praktik sosial mereka, menjadikannya pusat kegiatan multikultural terdepan di negara bagian Washington.
Kesuksesan penyelenggaraan “Taste of Indonesia” tahun ini membawa dampak positif bagi Indonesia. APCC resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Asia Pacific Event pada 2027 yang akan digelar di Tacoma Dome, venue bergengsi yang lebih besar.
Penunjukan ini menandai pengakuan internasional terhadap kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan acara budaya berkelas dunia. Sekaligus membuka peluang Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara dalam skala yang lebih luas kepada masyarakat Amerika Serikat dan negara-negara Asia Pasifik lainnya.
Keberhasilan acara ini diharapkan dapat menjadi model bagi penyelenggaraan event serupa di wilayah lain di Amerika Serikat, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan soft power di kawasan Pasifik.
