Campuz Headline

Samuel Anderson Lee, Bocah 7 Tahun Penakluk Olimpiade Matematika Dunia

Samuel Anderson Lee, anak berusia 7 tahun dari Bandung sukses meraih gelar juara di beragam olimpiade matematika, baik di tingkat nasional maupun internasional.

TERITORIAL.COM,JAKARTA – Dunia pendidikan Indonesia kembali mencatat prestasi membanggakan. Kali ini datang dari sosok kecil berusia 7 tahun asal Bandung, Jawa Barat. Samuel Anderson Lee, bocah jenius yang telah mengukir deretan prestasi di berbagai ajang olimpiade matematika tingkat dunia.

Hingga saat ini, anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini telah mengantongi lima medali emas dan satu medali perak dari berbagai kompetisi matematika internasional bergengsi.

Koleksi Prestasi yang Memukau

Prestasi Samuel tersebar di berbagai ajang olimpiade matematika terkemuka dunia. Ia berhasil meraih medali emas di Singapore and Asian School Math Olympiad (SASMO) 2025, World Mathematics Invitational (WMI) Preliminary Round 2025, Hong Kong International Mathematical Olympiad (HKIMO) Heat Round 2025, dan International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC) 2025.

Tak hanya itu, medali perak diperoleh juga dari Singapore Math Challenge (SMC) 2024. Yang lebih membanggakan, Samuel juga berhasil meraih Gold Medalist dengan peringkat 3 global di HKIMO Final Hong Kong, sebuah pencapaian luar biasa untuk anak usia 7 tahun.

Prestasi Samuel tidak hanya terbatas pada matematika. Ia juga aktif di bidang seni bela diri wushu, meraih berbagai medali di tingkat KONI Kota Bandung, KONI Jawa Timur, dan KONI Pusat.

Belum berakhir sampai disitu, Samuel juga memiliki kemampuan berbahasa Mandarin, membuatnya menjadi peserta favorit di ajang Chinese Bridge.

Perjalanan Meraih Prestasi Gemilang

Winda Octaria, ibunda Samuel, menceritakan perjalanan anaknya yang dimulai sejak usia sangat dini. Pada usia 2 tahun, Samuel sudah menunjukkan kemampuan berhitung yang tidak biasa. Ia sudah bisa berhitung 1 hingga 20 dan menunjukkan pemahaman pola serta angka yang luar biasa cepat.

Ketika menginjak usia 3 tahun, ia sudah mampu menyelesaikan perhitungan matematika sederhana dengan akurasi tinggi.

“Misalnya ada 6 roti yang harus dibagi rata kepada 3 orang, Samuel bisa langsung menjawab dengan tepat bahwa setiap orang mendapat 2 roti,” ungkap Winda kepada media, Selasa (23/9/2025).

Kepercayaan keluarga terhadap bakat Samuel dibuktikan ketika ia berusia 6 tahun dan masih duduk di kelas 1 SD. Keluarga memberanikan diri mendaftarkannya ke Singapore Math Challenge (SMC) 2024, meskipun aturan lomba mengharuskan peserta turun satu tingkat dari kelas yang ditempuh.

“Secara reguler, anak kelas 1 SD seperti Samuel sebenarnya belum bisa mendaftar. Namun setelah negosiasi dan konsultasi dengan panitia, Samuel diizinkan bertanding di kategori Grade 1 melawan kakak-kakak kelas 2 SD,” ungkap Winda.

Dengan persiapan minimal hanya tiga kali latihan, Samuel berhasil meraih Silver Medal. Pencapaian inilah yang meyakinkan keluarga untuk lebih serius membimbing bakatnya.

Metode Pembelajaran yang Inovatif

Keberhasilan Samuel tidak lepas dari peran ayahnya yang memiliki latar belakang sebagai Academic Director dan Game Designer untuk program pembelajaran kreatif.

Ayah Samuel merancang metode belajar yang interaktif dan menantang, memadukan logika, problem-solving, dan gamifikasi agar proses pembelajaran tidak membosankan.

Yang menarik, Samuel tidak mengikuti bimbel matematika. Ia belajar matematika secara otodidak di rumah dengan pendampingan penuh dari kedua orangtuanya. Pendekatan personal dan kreatif inilah yang terbukti mampu menghasilkan prestasi global.

Winda percaya bahwa setiap anak memiliki jalannya sendiri. Meskipun Samuel menunjukkan bakat luar biasa di matematika, keluarga tidak ingin membatasi masa depannya hanya pada satu bidang. Samuel juga menunjukkan minat pada wushu, bahasa Mandarin, sains, dan musik.

Dampak dan Inspirasi

Prestasi Samuel bukan sekadar pencapaian individual, melainkan menjadi inspirasi bahwa usia muda bukan halangan untuk bersinar di kancah internasional.

Kisah Samuel membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran kreatif di rumah dengan bimbingan dan dukungan penuh dapat menghasilkan prestasi level global.

Samuel sendiri merasa bangga dapat mewakili Indonesia, khususnya dalam HKIMO Final Hong Kong 2025. “Pengalaman ini membuat saya semakin termotivasi untuk menantang diri di kompetisi internasional berikutnya di Bangkok,” ujar Samuel dengan penuh semangat.

Pesan Samuel untuk Generasi Muda

Melalui pencapaiannya, Samuel ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman sebayanya bahwa belajar dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan jika dilakukan dengan tekun dan pantang menyerah.

“Jangan takut mencoba ikut lomba, karena dari situ kita bisa belajar banyak hal baru. Kalau rajin berlatih dan semangat, pasti bisa berprestasi juga,” pesan Samuel.

Winda berharap kisah Samuel dapat mengajak anak-anak lain untuk bermimpi besar, belajar keras, dan percaya bahwa dunia terbuka bagi mereka yang berani berprestasi. Ia melihat prestasi anaknya bukan sekadar angka dan medali, melainkan sebagai inspirasi bahwa pendidikan berkualitas dapat dimulai dari lingkungan keluarga.

Fenomena Samuel Anderson Lee menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di tingkat global.

Ke depannya, Samuel berencana melanjutkan perjalanannya di berbagai kompetisi matematika internasional, sambil terus mengembangkan minat dan bakatnya di bidang lain.

Kisah memukau bocah 7 tahun ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak anak Indonesia untuk berani bermimpi besar dan mengejar prestasi terbaik mereka.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Campuz Nasional

KPK Tinjau Ulang Kasus Pencucian Uang Setya Novanto Pasca Bebas Bersyarat

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini meminta perkembangan terbaru dari Bareskrim Polri terkait kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian
Campuz Dunia

Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata Gaza dan Pembebasan Sandera

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Hamas mengumumkan menerima usulan gencatan senjata Gaza selama 60 hari, yang mencakup pembebasan setengah dari sekitar 20