TERITORIAL.COM, JAKARTA – Skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang yang membuat strukturnya melengkung ke samping membentuk huruf C atau S, dan dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kelainan ini tidak hanya memengaruhi postur tubuh, tetapi juga dapat menyebabkan nyeri punggung, bahu miring, gangguan pernapasan, hingga kesulitan bergerak.
Oleh karena itu, menjaga kesehatan tulang menjadi langkah penting agar skoliosis tidak semakin parah.
Belum Ada Cara untuk Mencegah Skoliosis
Hingga kini, dunia medis belum menemukan cara yang benar-benar mampu mencegah skoliosis karena banyak kasus terjadi secara idiopatik, yaitu tanpa penyebab yang pasti.
Meski begitu, masyarakat tetap dapat memperlambat perkembangan skoliosis dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Dengan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D, dapat memperkuat tulang dan mengurangi risiko kerusakan struktur tulang belakang.
Selain itu, menjaga berat badan ideal membantu meringankan tekanan pada tulang belakang agar tidak mudah melengkung.
Aktivitas Fisik untuk Kekuatan Tulang
Aktivitas fisik rutin berperan besar dalam memperkuat otot dan menjaga keseimbangan tulang belakang.
Olahraga seperti jalan kaki, renang, jogging, atau tenis membantu menjaga postur tubuh dan meningkatkan fleksibilitas.
Anak-anak dan remaja juga disarankan untuk membiasakan diri duduk tegak serta menghindari kebiasaan membawa tas berat yang dapat mengganggu pertumbuhan tulang.
Selain itu, pemeriksaan rutin perlu dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan skoliosis, agar kondisi bisa terdeteksi lebih awal dan segera ditangani.
Penanganan pada Skoliosis
Ketika skoliosis sudah terdeteksi, dokter akan menentukan perawatan berdasarkan tingkat keparahan dan usia pasien.
Pada tahap ringan, penggunaan brace atau penyangga tubuh menjadi langkah utama untuk mencegah lengkungan tulang bertambah parah, dengan waktu pemakaian biasanya selama 13 hingga 16 jam setiap hari.
Namun, jika skoliosis sudah cukup berat atau menimbulkan gangguan fungsional, tindakan operasi dapat dilakukan untuk menstabilkan tulang belakang dan mengurangi tekanan pada saraf.
Pencegahan dan Edukasi Masyarakat
Mengingat penyebab skoliosis belum sepenuhnya diketahui, langkah paling efektif adalah meningkatkan kesadaran dan pencegahan.
Menjaga kesehatan tulang melalui nutrisi seimbang, olahraga rutin, dan pemeriksaan berkala merupakan investasi jangka panjang yang penting.
Masyarakat juga perlu mengenali tanda awal skoliosis, seperti bahu tidak sejajar, punggung menonjol, atau pinggul tampak miring.
Jika gejala tersebut muncul, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar penanganan bisa dilakukan sejak dini.
Dengan menerapkan pola hidup sehat, aktif bergerak, dan memperhatikan postur tubuh, risiko skoliosis dapat ditekan.
Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama untuk menjaga tulang tetap kuat dan mencegah kelainan ini berkembang lebih jauh.