Dunia

Jelang KTT ASEAN, Indonesia dan Brasil Pererat Hubungan Ekonomi

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengadakan pertemuan tête-à-tête dengan Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di ruang kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Pada Kamis, (23/10/2025), Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia dan Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Brasil, menandatangani rangkaian kesepakatan penting untuk memperkuat kerja sama bilateral kedua negara. Khususnya di bidang energi, pertambangan, teknologi, pertanian, dan perdagangan. Penandatanganan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, dalam kunjungan kenegaraan Presiden Lula ke Indonesia.

Poin Penting Kerjasama

Tercatat bahwa volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Brasil periode Januari–Agustus 2025 mencapai USD 4,3 miliar.

Presiden Lula menegaskan bahwa “bagaimana mungkin dua negara besar seperti Indonesia dan Brasil dengan populasi hampir 500 juta orang hanya memiliki perdagangan senilai kurang lebih USD 6 miliar?” dan menegaskan bahwa angka itu tidak cukup bagi kedua negara.

Presiden Prabowo menyebut Indonesia dan Brasil sebagai dua kekuatan ekonomi baru yang sedang naik, dan menegaskan bahwa kerja sama ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi kedua negara serta kawasan Amerika Latin.

Salah satu agenda strategis adalah percepatan negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan blok MERCOSUR (Brasil, Argentina, Paraguay, Bolivia, Uruguay).

Presiden Lula juga menyerukan agar perdagangan bilateral bisa dilakukan dalam mata uang nasional masing-masing untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, langkah ini juga diambil sebagai bagian dari upaya menuju sistem perdagangan global yang lebih seimbang.

Tak hanya itu, sejak Januari, Indonesia resmi menjadi bagian dari kelompok BRICS yang juga diikuti oleh Brasil. Dalam beberapa tahun terakhir, Brasil semakin mempererat hubungannya dengan kawasan Asia Tenggara.

Kehadiran Presiden Lula pada KTT ASEAN di Malaysia mencerminkan meningkatnya peran politik negara tersebut di kawasan ini.

Menurut data resmi, sejumlah Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani oleh lembaga pemerintahan dan entitas bisnis dari kedua negara, setidaknya empat hingga delapan MoU dalam berbagai sektor seperti energi, pertambangan, pertanian, sains dan teknologi.

Implikasi Bagi Indonesia

Langkah ini menegaskan strategi Indonesia untuk memperluas jaringan perdagangan ke Amerika Latin, yang membantu mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional.

Dengan bergabung ke kelompok negara berkembang seperti BRICS, yang juga beranggotakan Brasil, Indonesia memperkuat posisi diplomasi ekonomi dan kerjasama Selatan–Selatan.

Meski volume perdagangan saat ini masih tergolong kecil dibandingkan potensi (kira-kira USD 6 miliar), kedua negara menargetkan kenaikan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Pembicaraan perdagangan bebas dengan MERCOSUR juga masih dalam tahap awal, namun percepatan negosiasi menunjukkan komitmen kedua belah pihak.

Kayla Dikta Alifia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam