TERITORIAL.COM, JAKARTA – Indonesia dan Arab Saudi merupakan dua negara di Asia yang diinginkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Trump akan memanfaatkan gencatan senjata di Gaza untuk memuluskan jalannya agar Indonesia dan Israel dapat melakukan normalisasi hubungan.
Saat berkunjung ke Asia minggu ini, Trump memuji sekutu di kawasan, termasuk Indonesia yang disebut mendukungnya dalam upaya mengakhiri perang Israel-Hamas secara permanen.
Bahkan, Trump menyebut Presiden RI Prabowo Subianto, membantunya untuk masalah Gaza.
“Saya ingin berterima kasih kepada Malaysia dan Brunei, begitu juga rekan saya, Presiden Prabowo dari Indonesia atas dukungannya untuk memastikan hari yang baru di Timur Tengah,” ungkap kata Trump saat KTT ASEAN di Malaysia.
Indonesia dengan populasi Muslim terbesar di dunia telah muncul dsebagai mitra yang baik bagi Trump yang ingin menjadikan perdamaian di Timur Tengah sebagai warisan menentukan dari masa kepresidenannya.
“Pejabat Gedung Putih percaya bahwa kesepakatan perdamaian permanen di Gaza bisa membuka jalan bagi Indonesia dan Arab Saudi, ekonomi Arab terbesar dan tempat lahirnya Islam, untuk menormalisasikan hubungan dengan Israel,” tulis media tersebut.
Mereka menyampaikan informasi ini dari sumber pejabat senior Pemerintah AS yang memberi pengarahan kepada wartawan dengan syarat anonim.
Media ini juga mengungkap bahwa Prabowo sudah menunjukkan keinginan untuk membangun hubungan dengan Trump dan memperluas pengaruh global negaranya.
Mereka mengatakan hal ini terlihat dari bagaimana Prabowo tertangkap kamera berbicara dengan Trump dalam sebuah pertemuan di Mesir, Oktober lalu.
Ketika itu terdengar lewat mikrofon yang menyala, Prabowo bertanya mengenai bisnis keluarga Trump.
Ia juga tampak meminta Trump mengatur pertemuan dengan putranya, Eric Trump, yang merupakan wakil presiden eksekutif Trump Organization, tang tengah mengerjakan dua proyek real estate di Indonesia.
Kendati demikian, Indonesia, seperti halnya Arab Saudi secara terbuka menyatakan tak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel, sampai berdirinya negara Palestina.
Meski begitu, Trump disebut memiliki kartu lain, yaitu keinginan Indonesia untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
(*)

