TERITORIAL.COM, JAKARTA — Pemerintah Indonesia akan menggelontorkan investasi besar senilai Rp 371 triliun atau sekitar US$22 miliar untuk memperkuat sektor pengolahan pertanian.
Langkah ini bertujuan menciptakan delapan juta lapangan kerja sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Fokus Pengolahan Pertanian Nasional
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan bahwa investasi ini mencakup agrikultur, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan.
Selain itu, pemerintah juga ingin mempercepat hilirisasi agar produk pangan memiliki nilai tambah lebih tinggi.
“Total rencana sebesar 371 triliun rupiah akan kami investasikan di lima sektor utama tersebut,” kata Amran, Jumat (7/11).
Ia menambahkan bahwa sebagian besar dana akan diarahkan untuk komoditas perkebunan seperti tebu, kakao, dan jambu mete yang memiliki potensi ekspor besar.
Menurut Amran, pengolahan hasil agrikultur di dalam negeri akan memperluas peluang kerja secara signifikan. Pemerintah ingin agar masyarakat pedesaan ikut merasakan dampak ekonomi dari program ini.
Menteri Investasi Rosan Roslani menegaskan hal serupa. Ia mengatakan bahwa pengolahan komoditas pertanian mampu memberikan dampak lebih besar terhadap penciptaan lapangan kerja dibandingkan ekspor bahan mentah.
“Bersama-sama, kita ingin mempercepat pengembangan sektor ini,” ujar Rosan.
Pertanian dan Program Makan Gratis
Selain investasi utama, pemerintah juga menyiapkan Rp 20 triliun untuk memperkuat pasokan ayam dan telur.
Dana tersebut digunakan untuk mendukung program makan gratis nasional, salah satu janji utama kampanye Presiden Prabowo.
Program ini mulai berjalan sejak Januari 2025 dan ditargetkan menjangkau 70 juta penerima manfaat hingga akhir tahun.
“Kami akan memastikan tidak ada kekurangan ayam dan telur di masa depan. Persiapannya sudah kami lakukan sejak sekarang,” ujar Amran.
Pertanian untuk Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah berharap investasi ini dapat memperkuat ketahanan pangan serta mengurangi ketergantungan pada impor.
Dengan memperluas kapasitas pengolahan dalam negeri, Indonesia bisa mengekspor lebih banyak produk olahan yang bernilai tinggi.
Selain itu, program ini juga akan meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ekonomi pedesaan. Pemerintah menilai sektor pertanian tetap menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Langkah Strategis Pemerintah
Dengan kurs US$1 = Rp 16.570, total investasi US$22 miliar ini menjadi salah satu proyek terbesar di sektor pertanian Indonesia.
Pemerintah menegaskan bahwa program ini bukan sekadar rencana, tetapi langkah konkret menuju kemandirian ekonomi berbasis agrikultur.
Jika berhasil, Indonesia akan memiliki sektor pertanian yang lebih kuat, modern, dan mampu bersaing di pasar global.

