Dunia

Pemerintah Korea Selatan Perketat Penegakan Hukum Keselamatan Kerja

Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung berbicara di Majelis Nasional pada 4 November 2025 di Seoul, Korea Selatan. (Sumber: Reuters/Chung Sung-Jun)

TERITORIAL.COM, JAKARTA — Pemerintah Korea Selatan di bawah kepemimpinan Presiden Lee Jae-myung mempercepat upaya reformasi keselamatan kerja setelah meningkatnya kecelakaan fatal di sektor industri. 

Dorongan ini semakin kuat setelah kisah tragis Kim Yong-ho, pekerja Hyundai Steel, kembali menjadi perhatian publik.

Pada 2019, mesin press industri seberat 200 kilogram tiba-tiba aktif saat Kim sedang melakukan perawatan. Mesin tersebut menghantam kakinya dan bagian punggungnya hingga ia nyaris kehilangan nyawa. Kim, yang kini berusia 39 tahun, mengatakan ia mengira seluruh mesin sudah dimatikan. 

“Saya seperti katak yang tergencet di jalan,” ujarnya mengenang beberapa detik saat ia tidak bisa bernapas. Seorang rekan kerja yang sigap kemudian menghentikan mesin dan menyelamatkannya.

Presiden Lee Jae-myung Dorong Perubahan Besar

Presiden baru Korea Selatan, Lee Jae-myung, yang pernah mengalami cedera parah saat menjadi pekerja anak, kini mengambil langkah agresif untuk menurunkan angka kecelakaan industri. 

Ia menyebut area kerja yang sering menelan korban sebagai “tempat kerja yang membawa maut” dan berjanji memperbaiki sistem keselamatan yang lemah.

Selain itu, pengalaman pribadinya membuat pendekatan Lee lebih tegas. Saat muda, jari dan lengannya remuk ketika bekerja membuat sarung tangan karet dan baseball. Oleh karena itu, ia menilai keselamatan pekerja bukan sekadar isu teknis, tetapi tanggung jawab moral.

Langkah Pemerintah Meningkat Tajam

Pemerintah Lee bergerak cepat dengan menggerebek perusahaan berisiko tinggi, meningkatkan anggaran keselamatan dalam rencana belanja negara 2026, serta memperluas perlindungan untuk pekerja subkontrak. 

Kementerian Tenaga Kerja bahkan menargetkan denda hingga 5% dari laba operasional bagi perusahaan yang mengalami tiga atau lebih kematian pekerja dalam satu tahun.

Selanjutnya, Presiden Lee turun langsung ke sejumlah perusahaan untuk menekan perbaikan standar pengamanan, serta membentuk tim investigasi khusus untuk menangani kecelakaan industri. 

Beberapa perusahaan sudah merespons, misalnya mempersingkat jam kerja, memberhentikan pejabat, dan menghentikan beberapa proyek konstruksi yang dinilai berbahaya.

Kritik dan Tantangan yang Muncul

Meskipun kebijakan ini terlihat progresif, kritik tetap bermunculan. Para pelaku usaha menilai pemerintah terlalu menekankan hukuman, bukan pencegahan jangka panjang. Mereka menganggap retorika pro-buruh Presiden Lee sebagai bentuk populisme yang dikemas ulang.

Di sisi lain, Menteri Tenaga Kerja Kim Young-hoon menekankan bahwa perubahan kebijakan tidak akan cukup jika tidak disertai perubahan budaya kerja. 

Menurutnya, sebagian masyarakat masih menganggap korban jiwa sebagai “pengorbanan” demi pertumbuhan ekonomi yang cepat. Ia menilai persepsi tersebut harus diubah agar kebijakan keselamatan benar-benar efektif.

Data Fatalitas

Menurut data ILO tahun 2023, Korea Selatan mencatat 3,9 kematian per 100.000 pekerja, jauh di atas rata-rata OECD sebesar 2,6. 

Angka kecelakaan fatal di sektor konstruksi bahkan mencapai 15,9 per 100.000 pekerja, tertinggi kedua di antara negara-negara OECD.

Awal bulan ini, runtuhnya struktur pemanas raksasa di pembangkit listrik Ulsan kembali mengingatkan publik pada brutalnya realitas keselamatan kerja di lapangan. 

Dari sembilan pekerja yang tertimpa, tujuh ditemukan tewas setelah proses evakuasi berlangsung lebih dari seminggu.

Komitmen yang Tidak Berhenti pada Regulasi

Saat mengunjungi pabrik roti SPC Group pada Juli lalu, tempat seorang pekerja tewas tergencet, Presiden Lee menegaskan bahwa ia memahami langsung risiko pekerjaan kasar. 

“Saya juga pernah menjadi korban kecelakaan kerja,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa reformasi keselamatan kerja merupakan komitmen pribadi yang tidak akan ia kompromikan.

kaylalayalia

About Author

You may also like

Dunia

Menteri pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat kembali bertemu

Jakarta teritorial.com – Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, kembali bertemu dengan koleganya, Menteri Pertahanan Amerikat Serikat, James Mattis, di akhir acara
Dunia

Arab Saudi Gagalkan Serangan Rudal yang Targetkan Bandara

Jakarta territorial.com- Pasukan pertahanan Arab Saudi berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan dari wilayah konflik di Yaman, Sabtu (4/11/2017) malam