Campuz

Respons Cepat UGM: Tangani Trauma Korban Bencana Sumatera Sekaligus Amankan Mahasiswa Terdampak

Respons Cepat UGM: Tangani Trauma Korban Bencana Sumatra Sekaligus Amankan Mahasiswa Terdampak

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Di tengah situasi duka mendalam akibat bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada periode 19 hingga 25 November 2025, Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan respons cepat dan terkoordinasi.

Kampus yang berjuluk “Kampus Kerakyatan” ini tidak hanya berdiam diri. Pada Rabu, 3 Desember 2025, UGM segera memberangkatkan tim ahli untuk fokus pada penanganan kesehatan mental para korban.

Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi, mengonfirmasi keberangkatan tim tersebut. “Kita sudah memberangkatkan tim trauma healing dari FK-KMK yang telah bergerak menuju lokasi terdampak,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi UGM pada 3 Desember 2025.

Fokus utama tim ini adalah memberikan pendampingan psikososial bagi masyarakat yang mengalami trauma berat akibat kehilangan, kerusakan, dan ancaman yang ditimbulkan oleh bencana ekstrem tersebut. Langkah ini menekankan bahwa pemulihan bencana bukan hanya soal fisik dan logistik, tetapi juga mengutamakan kondisi psikologis korban.

Respons UGM kali ini dilakukan secara cepat dan terkoordinasi berkat mobilisasi lintas unit, melibatkan:

  • DPkM (Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat)
  • DERU (Direktorat Eksplorasi dan Respons Utama)
  • Ditmawa (Direktorat Kemahasiswaan)
  • Tim darurat GER (Gelanggang Emergency Response)

Koordinasi ini bertujuan agar bantuan dapat tersalurkan secara tepat sasaran, efektif, dan mencakup berbagai aspek kebutuhan korban.

Selain fokus pada masyarakat di lokasi bencana, UGM juga memberikan perhatian khusus kepada civitas akademika (dosen, staf, dan mahasiswa) yang terdampak langsung.

Koordinator DERU, Ardian Andi Pradana, menyoroti bahwa sejumlah mahasiswa asal wilayah terdampak berisiko mengalami gangguan ekonomi, termasuk kesulitan menerima kiriman uang saku dari keluarga karena situasi di rumah.

Menanggapi hal ini, UGM menyiapkan berbagai bentuk dukungan sementara agar mahasiswa dapat tetap tenang melanjutkan studi mereka di kampus, tanpa terbebani oleh masalah finansial akibat bencana.

Untuk memastikan dukungan tersalurkan secara adil dan tepat, UGM bersama Ditmawa dan elemen mahasiswa (BEM serta Forkom fakultas) saat ini berfokus pada pendataan detail mahasiswa terdampak.

“Terkait dengan relawan, sementara akan kami fokuskan untuk proses pendataan mahasiswa dulu di sini. Setelah asesmen selesai, bantuan akan mulai disalurkan sesuai kebutuhan mahasiswa terdampak,” jelas Andi Sandi.

Hasil asesmen ini akan menjadi dasar penentuan bentuk dukungan, yang bisa berupa:

  • Bantuan logistik
  • Dukungan finansial
  • Pengiriman barang (melalui kerja sama dengan Kantor Pos)

Masyarakat umum, relawan, dan donatur juga dipersilakan untuk berkontribusi melalui jalur resmi yang disiapkan UGM.

Respons cepat dan terorganisir UGM kembali menunjukkan perannya yang tidak hanya terbatas sebagai lembaga akademik, tetapi juga sebagai aktor sosial aktif yang peduli pada kemanusiaan dan kondisi psikologis korban bencana.

(*)

Dinda Tiara

About Author

You may also like

Campuz Nasional

KPK Tinjau Ulang Kasus Pencucian Uang Setya Novanto Pasca Bebas Bersyarat

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini meminta perkembangan terbaru dari Bareskrim Polri terkait kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian
Campuz Dunia

Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata Gaza dan Pembebasan Sandera

TERITORIAL.COM, JAKARTA – Hamas mengumumkan menerima usulan gencatan senjata Gaza selama 60 hari, yang mencakup pembebasan setengah dari sekitar 20