Kepala BNPT: Duta Dunia Maya, Penangganan Radikalisma Tidak Cukup Hard Approach

0

Jakarta, Teritorial.com – Atasi krisis soal pemahaman ideologi radikal dan penyebaran ide terorisme yang secar masif tersebar lewat dunia maya, Badan Nasional Penanggulangai Terorisme (BNPT) luncurkan duta damai dunia maya dinilai sebagai program efektif dalam menangkal paham radikal terorisme di dunia maya.

Keberhasilan program duta damai dunia maya ini telah diakui dunia internasional. Program pencegahan melalui lunak (soft approach) yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam penanggulangan terorisme.

“Saat menghadiri pertemuan Arab-Amerika yang dihadiri 50 negara di Arab Saudi dan di depan Presiden AS Donald Trump, saya paparkan program soft approach ini termasuk duta damai dunia maya. Dari situ saya diundang ke Gedung Putih untuk menjelaskan lebih detail,” tutur Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius.

Kepala BNPT dengan ini menghadirkan reformasi upaya penanggulangan terorisme yang tidak cukup dengan hanya mengandalkan hard approach (penangkapan-red), tapi cara-cara lunak terbukti lebih efektif dan Indonesia telah membuktikan,” tutur Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius.

“Meski lembaga BNPT masih terbilang kecil, tapi kami telah berhasil menjangkau dunia. Bahkan dunia mengakui keberhasilan Indonesia dalam penanganan terorisme dengan soft approach ini. Makanya duta damai dunia maya ini akan terus saya bawa ke forum internasional karena inovasinya luar biasa,” tandas Suhardi.

Terkait pelaksanaan pelatihan duta damai dunia maya ini, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri menjelaskan, pelatihan wilayah Banten ini merupakan kegiatan lanjutan. Sejak 2016 sampai 2017, BNPT telah menggelar pelatihan duta damai dunia maya di 10 provinsi yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Dengan keterbatasan anggaran, tahun ini kegiatan ini dilaksanakan di tiga provinsi. Banten mengawali, diikuti Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Suhardi berharap dengan dikumpulkannya duta damai dunia maya ini, mereka bisa menyebarkan konten positif dan damai di dunia maya untuk membangun nasionalisme generasi muda. “Duta damai dunia maya sebagai modal bagi BNPT untuk menjaga dunia maya dan dunia nyata dari radikalisme,” tuturnya. (SON)

Share.

Comments are closed.