Jakarta, Teritorial.Com – Ketua DPR Bambang Soesatyo mengutuk aksi penyanderaan dan pembunuhan napi teroris terhadap polisi di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua. Bambang menilai sikap napi teroris sudah di luar batas kemanusiaan.
“Ada korban anggota Polri yang disayat lehernya dan dianiaya secara brutal hingga tewas. Hal itu patut dikutuk karena perbuatan tersebut telah melampaui batas perikemanusiaan,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet Kamis (10/5/2018) dini hari.
Bamsoet mengatakan dirinya telah berkomunikasi dengan internal Polri. Bamsoet mendapat laporan seluruh polisi yang gugur mengalami luka sayatan besar di bagian leher. Terdapat juga korban gugur yang ditembak di bagian kepala dan dada.
“Saya baru saja mendapat penjelasan dari internal Polri bahwa seluruh korban mendapat luka sayatan besar di lehernya. Perbuatan biadab tersebut tidak hanya sampai di situ. Berdasarkan laporan, satu korban ada yang luka parah di mata dan luka tembak di kepala dan dada,” tutur Bamsoet.
Diketahui sudah hampir 30 jam situasi mencekam menyelimuti Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Polisi belum berhasil mengadakan kesepakatan dengan napi teroris yang menguasai wilayah Rutan Mako Brimob. Diketahui ada satu polisi bernama Bripka Iwan Sarjana yang masih berstatus sandera napi teroris.
Menurut laporan resmi polisi, kerusuhan ini bermula sejak Selasa malam (8/5) sekitar pukul 19.30 WIB. Kerusuhan terjadi setelah terjadi gesekan antara narapidana teroris dan penjaga atau sipir blok yang diisi teroris karena masalah makanan.
Akibat kerusuhan ini, 5 polisi disandera dan tewas. Sedangkan dari pihak napi teroris, satu orang tewas