Tak Hanya Pemimpin Muslim, Rusia Menolak Kebijakan Amerika Pindahkan Dubes Untuk Israel di Yerusalem

0

Yerusalem, Teritorial.com – Amerika Serikat (AS) secara resmi memindahkan kantor kedutaannya untuk Israel di Yerusalem. Kebijakan tersebut sebagai bukti komitmen Presiden AS, Donald Trump yang telah mengakui kota suci itu sebagai Ibu Kota Israel akhir tahun lalu.

“Hari ini kami membuka kedutaan AS di Yerusalem, Israel,” kata Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman pada awal upacara pembukaan, yang dihadiri oleh delegasi AS dari Washington dan para pemimpin Israel, seperti dilansir Reuters pada Senin (14/5).

Pembukaan kedubes AS ini sendiri mendapat tentangan dari negara-negara Muslim dan juga sejumlah negara Eropa. Indonesia, Turki, Inggris dan Rusia adalah sejumlah negara yang menolak pemindahan kedutaan tersebut.

Sementara itu, Presiden Turki, Tayyip Erdogan menyatakan dengan memindahkan Kedutaan Besarnya ke Yerusalem, Amerika Serikat (AS) telah menjadi bagian dalam konflik antara Palestina dan Israel.

Erdogan mengatakan, dengan menjadi konflik tersebut, secara tidak langsung AS juga telah menarik diri mereka sebagai mediator perdamaian Timur Tengah. Sebab, menurut Erdogan seorang mediator harusnya memiliki posisi yang netral.

“AS telah memilih untuk menjadi bagian dari masalah daripada solusi dengan langkah terbaru dan telah kehilangan peran sebagai penengah dalam proses perdamaian,” kata Erdogan, seperti dilansir Reuters pada Senin (14/5).

Sebelumnya, Erdogan telah menegaskan bahwa Yerusalem Timur adalah Ibu Kota Palestina, meskipun ada upaya untuk menjadikan kota itu sebagai Ibu Kota Israel.

Penolakan terhadap kebijakan AS tersebut juga mendapat kecaman dari Rusia yang menyatakan kekhawatiran akan terjadi konflik yang lebih besar dan berkepanjangan di kawasan Timur Tengah.

Apa yang disampaikan oleh Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov dalam konferensi pers di Moskow tersebut tentunya sangatlah beralasan lantaran Rusia juga menjadi salah satu aktor utama yang juga memliki peran dan pengaruh besar atas kondisi ketidakstabilan yang tengah berlangsung di kawasan Timur Tengah hingga saat ini. (SON)

Share.

Comments are closed.