Washington, Jakarta.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kamis waktu setempat, menyatakan adalah mungkin saja dia dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangi perjanjian yang secara resmi mengakhiri Perang Korea pada pertemuan kedua pemimpin 12 Juni pekan depan di Singapura.
Bukan itu saja, Trump menjanjikan normalisasi hubungan dengan Korea Utara. “Ya bisa jadi, kami bisa saja menandatangani perjanjian, yang seperti Anda tahu akan menjadi langkah pertama, tapi ya, kami menatap hal itu,” kata Trump seperti dikutip Reuters.
“Kami membahas hal dengan banyak orang lainnya, hal itu sangat mungkin menjadi bagian mudah, bagian susah tetap ada setelah itu,” sambung Trump menjawab pertanyaan dalam jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Pernyataan Trump tersebut menjadi langkah inisiatif baik bagi Amerika menujun masa depan stabilitas keamanan kawasan yang lebih kondusif. Adapun hal ini juga menjadi acuan bagi negara Adidaya tersebut sejalan dengan apa yang tengah menjadi agenda kebijakan luar negeri mereka yakni Indo-Pasifik.
“Yah bisa jadi, kami bisa menandatangani perjanjian, karena Anda tahu itu akan menjadi langkah pertama … tapi ya … kita melihatnya, kita membicarakannya dengan banyak orang lain .. . Itu mungkin bagian yang mudah, bagian yang sulit tetap setelah itu, ” kata Trump pada pernyataan pers sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (8/6/2018).
Pembahasan mengenai kesepakatan untuk mengakhiri secara resmi Perang Korea sebelumnya telah diangkat saat Kim Jong-un bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada KTT antar-Korea yang digelar akhir April lalu. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin Korea mengatakan akan kembali melakukan pertemuan multilateral dengan melibatkan negara sekutu mereka yaitu Amerika Serikat dan China untuk mewujudkan penghentian konflik yang dimulai pada 1950 itu.
Pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un telah dinantikan oleh banyak pihak yang berharap peristiwa bersejarah itu dapat membuka jalan pada denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea. KTT yang akan berlangsung di Pulau Sentosa itu akan menjadi pertemuan pertama antara seorang Presiden Amerika Serikat yang sedang menjabat dengan seorang Pemimpin Korea Utara. (SON)